Dinas Perikanan dan Kelautan serta Dinas Lingkungan Hidup Pemkab Langkat melakukan pengambilan sampel air Sungai Sei Sirah Besitang dikarenakan adanya ribuan ikan mati secara mendadak.

"Kami turun ke lapangan dan mengecek serta mengambil sampel air sungai," kata Kadis Lingkungan Hidup Langkat, Iskandar Zulkarnaen Tarigan, di Stabat, Selasa (14/9).

Pihaknya langsung menelusuri sungai bersama warga sekitar menggunakan sampan, ke titik lokasi yang menurut warga sebagai tempat pembuangan limbah dari tiga PKS, yang diduga kuat menjadi penyebab tercemarnya air Sungai Sei Sirah.

Baca juga: Satgas Langkat tingkatkan Operasi Yustisi demi menekan penyebaran COVID-19

"Sampai di lokasi kami langsung menelusuri aliran sungai bersama warga untuk melakukan pemeriksaan," sebut Kadis LH itu.

Iskandar juga menegaskan, pihaknya akan terus mendalami segala bentuk kemungkinan pasti, yang menjadi penyebab tercemarnya air sungai. 

 "Kami berjanji akan menyelesaikan permasalahan ini sampai benar-benar terkendali, sehingga tidak lagi terjadi pencemaran," tegasnya. 

Kadis Kelautan Hendrik Tarigan menyatakan pihaknya sudah mengambil sempel air dan ikan yang mati dari Sungai Sei Sirah, guna pengujian di laboratorium.

Pengujian itu, untuk mengetahui secara pasti kemungkinan ada tidaknya kandungan zat berbahaya yang mencemari air sungai, yang menjadi penyebab ribuan ikan mati. 

Diketahui dari keterangan warga setempat air sungai tercemar diduga akibat buang limbah yang mengandung zat kimia berbahaya dilakukan oleh tiga PKS.

Limbah itu menurutnya, dicurigai dibuang ke Paluh Beruang yang berada di wilayah hilir Sungai Sei Sirah.  Dimana biasanya limbah tersebut akan terbawa naik bersama air pasang laut, dan juga terbawa sampai ke muara di saat air surut.

Limbah itu mengakibatkan ribuan ikan dan hewan perairan lainnya mati. Paling banyak terlihat dari Jembatan Sei Sirah, antara Dusun 4 Bukit Selamat dengan Lingkungan 1 Kelurahan Pekan Besitang. 

Pewarta: H.Imam Fauzi

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021