Pemerintah Kota Medan memfokuskan penyekatan di lima kecamatan yang menjadi "penyumbang" terbesar jumlah kasus konfirmasi COVID-19.

"Kelimanya kecamatan itu yakni Medan Selayang, Medan Helvetia, Medan Johor, Medan Sunggal dan Kecamatan Medan Tuntungan," ujar Wali Kota Medan Bobby Nasution di Medan, Selasa (10/8).

Ia menerangkan, penyekatan di lima kecamatan itu nantinya akan lebih diperluas hingga ke tingkat kelurahan dan lingkungan.

Baca juga: Pemkot Medan gunakan kapal Pelni sebagai tempat isolasi terpusat

Sebab, wali kota mengakui bahwa di kecamatan-kecamatan tersebut selalu terdapat rata-rata empat hingga lima rumah warga di satu lingkungan yang terpapar COVID-19.

"Hanya sebentar mengalami penurunan, kemudian naik lagi dan tidak pernah ke luar dari zona merah. Sehingga harus dipastikan untuk memisahkan mana 'apel' yang baik dan mana 'apel' yang buruk," ujar Bobby.

Wali kota mengatakan, Pemkot Medan telah berkoordinasi dengan polrestabes setempat untuk memastikan pengurangan mobilitas penduduk di lingkungan zona merah.

Pihaknya juga telah meminta agar kelima kecamatan tersebut, baik melalui camat maupun lurah, agar memastikan titik-titik penyekatan dan penutupan.

"Penyekatan di lima pintu masuk ke Kota Medan harus lebih diperketat dengan melakukan pelacakan dan pengetesan. Setiap yang masuk wajib di-swab antigen atau bawa surat tes cepat antigen," ujarnya.

"Jika tidak terlalu penting dan tidak mau di-swab, maka mereka disuruh putar balik. Kami harus tegas. Masyarakat sudah banyak yang mengeluh dan jangan sampai hasilnya tidak ada," ucap Wali Kota Medan.

Pewarta: Muhammad Said

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021