Seorang ibu dan anaknya, Purnama Silalahi (44) dan Sara Pardede (16) tewas saat menjemur pakaian di belakang rumah pada Senin (12/7). 

Warga Huta Ganjang, Nagori Pardomuan Nauli, Kecamatan Pematang Bandar, Kabupaten Simalungun itu meninggal akibat adanya aliran listrik di kawat jemurannya. 

Kapolres Simalungun AKBP Agus Waluyo melalui Kapolsek Perdagangan AKP Josia
mengatakan, kedua korban meninggal akibat tersengat arus listrik. 

Baca juga: AKBP Agus Waluyo pamit

Menurut keterangan petugas PLN Kerasaan, Zainal Lubis (38), sumber arus listrik berasal dari kabel yang terpotong ujungnya, menyentuh seng yang berhubungan langsung dengan kawat jemuran tersebut. 

Sementara Bidan desa, Nurmita boru Sitinjak (52) menjelaskan, dari hasil visum luar, korban Sara mengalami luka bakar sengatan listrik di bagian tangan kanan dan korban Purnama mengalami luka bakar sengatan listrik dibagian tangan kiri dan tangan kanan.

Pihak kepolisian mengamankan barang bukti kabel listrik berwarna putih panjang lebih kurang tiga meter dan dua utas kawat jemuran berukuran lebih kurang panjang dua meter.

Sedangkan kedua jenazah diserahkan ke pihak keluarga untuk disemayamkan setelah menolak dilakukan visum yang pernyataannya ditandatangani Sahat Pardede (53), suami korban Purnama. 

Dari peristiwa itu, seorang warga Kaudiman Nainggolan (69) dirawat atas usaha melepaskan kedua korban dari kawat jemuran yang beraliran listrik tersebut. 

Brado Pardede (11), menceritakan, kakaknya, Sara menjerit-jerit ketika menjemur pakaian di belakang rumah. 

Saat memegang tubuh kakaknya, dia merasakan ada sengatan listrik dan memberitahukan kepada ibunya yang berupaya menolong, namun turut tersetrum. 

Brando pun menangis dan didengar Kaudiman Nainggolan yang melihat kedua korban sudah tergeletak di atas tanah dan menarik tangan korban Purnama, sehingga terlepas dari kawat beraliran listrik itu. 

Pewarta: Waristo

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021