Puluhan massa mengatasnamakan Aliansi Aktivis Tanjungbalai Bersatu mengecam dan menyesalkan pernyataan Kapolres AKBP Putu Yudha Prawira yang dinilai rasis dengan membeda-bedakan kultur budaya masyarakat Tanjungbalai dengan masyarakat Bali.

Hal itu disampaikan ketika menggelar unjukrasa di Jalan Sudirman tepatnya bundaran PLN daerah setempat, Senin (17/5) pascapemberitaan di sejumlah media online berjudul "Polisi Bali dan Langgam Kota Kerang".

Pantauan di lapangan, secara bergantian para aktivis mahasiswa seperti Faisal Rambe, Rudy Bakti, Kacak Alonso, Andrian Sulin, Budi Arianto, Ramadhan Batu Bara, Aldo Rivai, Martin Lase menyampaikan ungkapan penyelasan atas adanya pernyataan dinilai mendeskriditkan masyarakat Tanjungbalai.

"Seharusnya dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung. Bukan membeda-bedakan kultur dan budaya  Masyarakat Tanjungbalai. Pernyataan Kapoles yang direalise dan dipublis 7 Media Online tersebut sangat menyakiti dan menggores hati masyarakat, khususnya kalangan aktivis," ungkap pendemo bergantian.

Baca juga: 24 Ranmor diputar balik, Polres terus antisipasi pemudik masuk Tanjungbalai

Usai berorasi di bundaran PLN,  pengunjukrasa melakukan longmarch menuju Polres Tanjungbalai. Di depan Makopolres pengunjukrasa juga berorasi dihadapan Kapolres AKBP Putu Yudha Prawira, Wakapolres Kompol H.Jumanto sejumlah Kasat, dan Kajari Tanjungbalai Asahan Muhammad Amin.

Dihadapan pengunjukrasa, Kapolres menyatakan bahwa berita tersebut adalah opini penulis berita (wartawan) yang tidak pernah disampaikan secara resmi. Namun pernah disampaikan ketika bincang-bincang sambil ngopi dengan wartawan di Medan.

"Silakan pahami isi berita. Itu opini wartawan, saya tidak pernah membanding-bandingkan budaya satu dengan yang lain. Jika ada yang keberatan, silakan sampaikan keberatan kepada media bersangkutan," ujar Putu yang mengaku bahwa wartawan penulis berita tersebut adalah sahabatnya.

Menjawab ANTARA yang bertanya sebagai objek berita apakah Kapolres tidak keberatan dengan opini tersebut, Kapolres kembali menegaskan bahwa berita itu adalah opini.

"Itu (berita) opini. Saya nyatakan opini," kata AKBP Putu Yudha Prawira.

Pewarta: Yan Aswika

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021