Direktur Panas Bumi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM RI, Harris ST MT saksikan pembukaan sebagian aktifitas kegiatan perusahaan panas bumi Sorik Marapi Geothermal Power PT SMGP) di Mandailing Natal, Jumat (26/2).
Adapun unit yang diizinkan untuk beroperasi sementara itu adalah PLTP WKP Sorik Marapi Unit 1 (45 MW) dengan kegiatan operasional 2 unit rig pengeboran panas bumi.
Dimulainya kembali sebagian aktifitas perusahaan ini berdasarkan surat persetujuan permohonan kepada Kementerian ESDM Republik Indonesia tertanggal 19 Februari 2021 dengan nomor surat T-348/EK.04/DEP.T/2021.
Baca juga: Kasus COVID-19 di Madina nihil, masyarakat diminta tetap jaga Prokes
Pengoperasian kembali sebagian aktifitas perusahaan ini juga sebelumnya sudah mendapat persetujuan dari Bupati Mandailing Natal dalam rapat bersama antara Forkopimda Plus, Camat Puncak Sorik Marapi serta para Kepala Desa yang ada di Wilayah Kerja Perusahaan (WKP) panas bumi itu.
Direktur Panas Bumi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM RI, Harris, ST MT dalam rilisnya yang diterima ANTARA menyampaikan, secara teknis, kegiatannya berjalan secara baik, aman, lancar.
Dengan kondisi ini dirinya berharap kedepan adanya sinergi masyarakat dengan perusahaan agar manfaatnya bisa dirasakan secara luas baik langsung maupun tidak langsung tanpa perlu terjadinya gesekan-gesekan.
Sementara itu, Ketut Sujata, Tim Investigasi Kecelakaan Kerja dari EBTKE Kementerian ESDM RI menyebutkan, kondisi di Wilayah Kerja Panas bumi PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) sudah aman.
Di lokasi pembukaan sumur baru panas uap panas bumi di Desa Sibanggor Julu juga sudah dipasang alat deteksi H2S sebanyak enam unit.
Pemasangan alat deteksi ini dilakukan untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat sekitar.
Selain itu bagi masyarakat yang berada disekitar WKP juga sudah diberikan edukasi bagaimana membedakan gas beracun, H2S dengan belerang serta bagaimana pertolongan pertama bagi korban jika terjadi paparan dan manfaat uap panas bumi bagi pertanian.
“Kami berkomitmen untuk bertanggung jawab penuh memastikan kegiatan operasional tersebut telah memenuhi seluruh ketentuan dan prosedur keselamatan panas bumi” tegas Riza Glorius Pasikki, Chief Technology Officer PT SMGP dalam hal ini bertindak sebagai Direktur Utama PT SMGP.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
Adapun unit yang diizinkan untuk beroperasi sementara itu adalah PLTP WKP Sorik Marapi Unit 1 (45 MW) dengan kegiatan operasional 2 unit rig pengeboran panas bumi.
Dimulainya kembali sebagian aktifitas perusahaan ini berdasarkan surat persetujuan permohonan kepada Kementerian ESDM Republik Indonesia tertanggal 19 Februari 2021 dengan nomor surat T-348/EK.04/DEP.T/2021.
Baca juga: Kasus COVID-19 di Madina nihil, masyarakat diminta tetap jaga Prokes
Pengoperasian kembali sebagian aktifitas perusahaan ini juga sebelumnya sudah mendapat persetujuan dari Bupati Mandailing Natal dalam rapat bersama antara Forkopimda Plus, Camat Puncak Sorik Marapi serta para Kepala Desa yang ada di Wilayah Kerja Perusahaan (WKP) panas bumi itu.
Direktur Panas Bumi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM RI, Harris, ST MT dalam rilisnya yang diterima ANTARA menyampaikan, secara teknis, kegiatannya berjalan secara baik, aman, lancar.
Dengan kondisi ini dirinya berharap kedepan adanya sinergi masyarakat dengan perusahaan agar manfaatnya bisa dirasakan secara luas baik langsung maupun tidak langsung tanpa perlu terjadinya gesekan-gesekan.
Sementara itu, Ketut Sujata, Tim Investigasi Kecelakaan Kerja dari EBTKE Kementerian ESDM RI menyebutkan, kondisi di Wilayah Kerja Panas bumi PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) sudah aman.
Di lokasi pembukaan sumur baru panas uap panas bumi di Desa Sibanggor Julu juga sudah dipasang alat deteksi H2S sebanyak enam unit.
Pemasangan alat deteksi ini dilakukan untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat sekitar.
Selain itu bagi masyarakat yang berada disekitar WKP juga sudah diberikan edukasi bagaimana membedakan gas beracun, H2S dengan belerang serta bagaimana pertolongan pertama bagi korban jika terjadi paparan dan manfaat uap panas bumi bagi pertanian.
“Kami berkomitmen untuk bertanggung jawab penuh memastikan kegiatan operasional tersebut telah memenuhi seluruh ketentuan dan prosedur keselamatan panas bumi” tegas Riza Glorius Pasikki, Chief Technology Officer PT SMGP dalam hal ini bertindak sebagai Direktur Utama PT SMGP.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021