Seekor Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) ditemukan dalam kondisi lemah setelah terjerat perangkap babi di kawasan kebun masyarakat di Desa Gulo, Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh.
“Alhamdulillah, saat ini kondisi Harimau Sumatera tersebut dalam kondisi sehat dan sudah mendapatkan perawatan medis,” kata Kepala Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Aceh Agus Arianto yang dihubungi ANTARA di Meulaboh, Ahad.
Ia menjelaskan, Harimau Sumatera yang diperkirakan berusia sekitar 1-1,5 tahun tersebut terjerat perangkap babi di wilayah sekitar perkebunan masyarakat yang berbatasan dengan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) Aceh Tenggara.
Saat ditemukan oleh masyarakat, harimau tersebut berada dalam kondisi lemah dan diduga mengalami kekurangan cairan (dehidrasi).
Mendapatkan informasi tersebut, petugas BKSDA bersama petugas Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), TNI, Polri dan pihak terkait lainnya berupaya melakukan evakuasi terhadap satwa tersebut ke kantor bidang TNGL untuk dilakukan upaya penanganan medis.
“Harimau ini terluka akibat terkena jerat di kaki depan sebelah kanan,” kata Agus Arianto, menambahkan.
Saat ini, satwa tersebut masih dilakukan observasi di Kantor Bidang Wilayah TNGL di Kutacane, Kabupaten Aceh Tenggara, guna menunggu proses pemulihan terhadap luka yang dialami.
“Nanti setelah kondisinya membaik, harimau ini akan kita lepasliarkan kembali ke habitat asalnya,” ujar Agus Arianto.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
“Alhamdulillah, saat ini kondisi Harimau Sumatera tersebut dalam kondisi sehat dan sudah mendapatkan perawatan medis,” kata Kepala Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Aceh Agus Arianto yang dihubungi ANTARA di Meulaboh, Ahad.
Ia menjelaskan, Harimau Sumatera yang diperkirakan berusia sekitar 1-1,5 tahun tersebut terjerat perangkap babi di wilayah sekitar perkebunan masyarakat yang berbatasan dengan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) Aceh Tenggara.
Saat ditemukan oleh masyarakat, harimau tersebut berada dalam kondisi lemah dan diduga mengalami kekurangan cairan (dehidrasi).
Mendapatkan informasi tersebut, petugas BKSDA bersama petugas Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), TNI, Polri dan pihak terkait lainnya berupaya melakukan evakuasi terhadap satwa tersebut ke kantor bidang TNGL untuk dilakukan upaya penanganan medis.
“Harimau ini terluka akibat terkena jerat di kaki depan sebelah kanan,” kata Agus Arianto, menambahkan.
Saat ini, satwa tersebut masih dilakukan observasi di Kantor Bidang Wilayah TNGL di Kutacane, Kabupaten Aceh Tenggara, guna menunggu proses pemulihan terhadap luka yang dialami.
“Nanti setelah kondisinya membaik, harimau ini akan kita lepasliarkan kembali ke habitat asalnya,” ujar Agus Arianto.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021