Curah hujan yang cukup tinggi yang terjadi semalaman mengakibatkan setidaknya ratusan rumah yang berada di Desa Paluh Manis dan Kelurahan Pekan Gebang, Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat, terendam air setinggi lutut orang dewasa.
Hal itu disampaikan Ketua KNPI Kecamatan Gebang Saparuddin, S.PdI, di Gebang, RabuRabu (16/12).
Baca juga: Perbasi Langkat berharap Dispora bangun lapangan basket
Saparuddin menerangkan ada beberapa rumah warga yang tidak pernah kena banjir, hari ni dilanda banjir.
Bahkan banyak rumah warga yang terdampak banjir, tak hanya itu masjid bahkan sekolah juga terkena dampaknya.
Diperkirakan hujan turun sekira pukul 00.30 WIB sampai pukul 04.30 WIB pagi, hanya dalam waktu beberapa jam saja air sudah menyeberang jalan lintas Sumatera Utara Medan-Banda Aceh, katanya.
Selain dikarenakan curah hujan yang tinggi, diduga penyebab lainya, dikarenakan sempitnya gorong–gorong di Jalimsum Medan-Banda Aceh terlalu kecil dan dangkal sehingga tidak mampu menampung debet air yang tinggi.
Akibatnya air membanjiri halaman Masjid Azizi Desa Paluh Manis dan Madrasah Ibtidaiyah Paluh Manis hingga masuk kedalam kelas.
"Kita tentunya minta kepada pemangku kebijakan yakni pemerintah, agar bisa mencari solusi agar banjir ini bisa diselesaikan dan Blbanjir tidak terulang kembali," harapnya.
Sabarudin Kepala Desa Paluh Manis, Kecamatan Gebang, menjelaskan sebelumnya dua bulan lalu Dinas PUPR Provinsi Sumatera Utara sudah meninjau gorong-gorong.
Peninjauan itu setelah sebelumnya Camat Gebang Dra Tuti Hendarsih menyurati instansi tersebut dan menerang jika pihaknya menerima surat tembusan terkait hal itu.
Sementara masyarakat Kelurahan Pekan Gebang menutur terkait banjir di Gebang normalisasi parit akses buangan dua perkebunan menjadi sorotan warga yaitu PT Suwangi Sejati (SS) dan PT Rapala di harapkan bisa berperan aktif mengingat terkadang limbah sawit atau sampah pelepah sawit menutupi parit juga.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Hal itu disampaikan Ketua KNPI Kecamatan Gebang Saparuddin, S.PdI, di Gebang, RabuRabu (16/12).
Baca juga: Perbasi Langkat berharap Dispora bangun lapangan basket
Saparuddin menerangkan ada beberapa rumah warga yang tidak pernah kena banjir, hari ni dilanda banjir.
Bahkan banyak rumah warga yang terdampak banjir, tak hanya itu masjid bahkan sekolah juga terkena dampaknya.
Diperkirakan hujan turun sekira pukul 00.30 WIB sampai pukul 04.30 WIB pagi, hanya dalam waktu beberapa jam saja air sudah menyeberang jalan lintas Sumatera Utara Medan-Banda Aceh, katanya.
Selain dikarenakan curah hujan yang tinggi, diduga penyebab lainya, dikarenakan sempitnya gorong–gorong di Jalimsum Medan-Banda Aceh terlalu kecil dan dangkal sehingga tidak mampu menampung debet air yang tinggi.
Akibatnya air membanjiri halaman Masjid Azizi Desa Paluh Manis dan Madrasah Ibtidaiyah Paluh Manis hingga masuk kedalam kelas.
"Kita tentunya minta kepada pemangku kebijakan yakni pemerintah, agar bisa mencari solusi agar banjir ini bisa diselesaikan dan Blbanjir tidak terulang kembali," harapnya.
Sabarudin Kepala Desa Paluh Manis, Kecamatan Gebang, menjelaskan sebelumnya dua bulan lalu Dinas PUPR Provinsi Sumatera Utara sudah meninjau gorong-gorong.
Peninjauan itu setelah sebelumnya Camat Gebang Dra Tuti Hendarsih menyurati instansi tersebut dan menerang jika pihaknya menerima surat tembusan terkait hal itu.
Sementara masyarakat Kelurahan Pekan Gebang menutur terkait banjir di Gebang normalisasi parit akses buangan dua perkebunan menjadi sorotan warga yaitu PT Suwangi Sejati (SS) dan PT Rapala di harapkan bisa berperan aktif mengingat terkadang limbah sawit atau sampah pelepah sawit menutupi parit juga.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020