Sebanyak enam grup trio Batak bertanding malam ini di GOR Pandan, Tapanuli Tengah, untuk memperebutkan posisi Juara I sampai dengan Juara harapan III, dalam ajang Lomba Trio Lagu Batak tahun 2020 kategori putra se- Sumatera Utara, yang memperebutkan Trofi Bupati Tapanuli Tengah, Bakhtiar Ahmad Sibarani.
Keenam grup trio itu dipastikan lolos ke babak grand final malam ini, setelah berhasil menyisihkan peserta trio lainnya dalam babak penyisihan kemarin.
Sesuai keputusan dewan juri yang menilai penampilan para peserta, keenam grup trio yang lolos yaitu, trio Patogube dari Kabupaten Tapanuli Tengah, Narobi Trio dari Medan, The Lucky Trio dari Padangsidimpuan, Kumparan Arosa Voice dari Kabupaten Tapanuli Tengah, Arta Gabe Voice dari Kabupaten Tapanuli Tengah, dan Tabona Voice dari Kabupaten Humbahas.
Baca juga: Lomba trio lagu Batak memperebutkan trofi Bupati Tapteng se-Sumut resmi dibuka
Denny Siahaan selaku ketua tim juri didampingi Herlin Siboro dan Alva Romeo Lumbantobing menyampaikan, bahwa banyak hal yang mereka nilai dari penampilan para peserta. Diharapkan keenam peserta yang lolos mampu memberikan penampilan yang terbaik serta menghayati dan menyampaikan pesan lagu yang dipertandingkan.
“Bernyanyi trio itu bukan masalah tinggi atau melengkingnya suara, melainkan bagaimana mampu memahami makna lagu itu dan tersampaikan dengan baik. Demikian juga dengan artikulasi lagu, interprestasi, dan harmoni suara sangat dibutuhkan dalam trio sehingga tidak menonjol sendiri-sendiri. Lagu “Annisa Boru Panggoaraki” ciptaan Bapak Bakhtiar Ahmad Sibarani cukup enak dan kaya makna di dalamnya. Jadi peserta dituntut untuk mampu menyampaikan makna itu dengan baik kepada audiens. Semoga keenam peserta bisa tampil memukau di acara grand final,” ujar ketiga dewan juri.
Ada pun besaran hadiah yang disediakan panitia, untuk Juara I sebesar Rp20 juta, Juara II Rp17 juta, Juara III Rp15 juta, Juara Harapan I Rp10 juta, Juara Harapan II Rp7 Juta, dan Juara Harapan III Rp6 Juta, ditambah piala.
Sejumlah peserta yang ikut bertanding mengaku bangga atas kegiatan yang digelar Pemkab Tapteng. Menurut mereka, baru kali ini ada Lomba Trio yang besaran hadiahnya sangat fantastik.
“Semoga daerah-daerah lain bisa mengikuti jejak yang dilakukan Bupati Tapanuli Tengah ini untuk menampung bakat-bakat penyanyi Trio yang ada di Sumatera Utara. Jujur kami sangat bangga bisa ikut tampil dalam ajang ini, walaupun kami tidak lolos ke babak grand final. Semoga ajang seperti ini dapat berlangsung lagi tahun berikutnya,” kata peserta trio yang dari Dairi.
Sebagaimana diberitakan, peserta trio yang ikut bertanding kemarin di babak penyisihan sebanyak 46 peserta. 23 Peserta dari Kabupaten Tapanuli Tengah, dan 23 lagi dari luar Tapanuli Tengah, seperti dari Medan, Dairi, Samosir, Toba, Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara, Sibolga, Tapanuli Selatan, dan Kota Padangsidimpuan.
Dalam pelaksanaan Lomba Trio ini panitia menerapkan protokol kesehatan yang cukup ketat.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Keenam grup trio itu dipastikan lolos ke babak grand final malam ini, setelah berhasil menyisihkan peserta trio lainnya dalam babak penyisihan kemarin.
Sesuai keputusan dewan juri yang menilai penampilan para peserta, keenam grup trio yang lolos yaitu, trio Patogube dari Kabupaten Tapanuli Tengah, Narobi Trio dari Medan, The Lucky Trio dari Padangsidimpuan, Kumparan Arosa Voice dari Kabupaten Tapanuli Tengah, Arta Gabe Voice dari Kabupaten Tapanuli Tengah, dan Tabona Voice dari Kabupaten Humbahas.
Baca juga: Lomba trio lagu Batak memperebutkan trofi Bupati Tapteng se-Sumut resmi dibuka
Denny Siahaan selaku ketua tim juri didampingi Herlin Siboro dan Alva Romeo Lumbantobing menyampaikan, bahwa banyak hal yang mereka nilai dari penampilan para peserta. Diharapkan keenam peserta yang lolos mampu memberikan penampilan yang terbaik serta menghayati dan menyampaikan pesan lagu yang dipertandingkan.
“Bernyanyi trio itu bukan masalah tinggi atau melengkingnya suara, melainkan bagaimana mampu memahami makna lagu itu dan tersampaikan dengan baik. Demikian juga dengan artikulasi lagu, interprestasi, dan harmoni suara sangat dibutuhkan dalam trio sehingga tidak menonjol sendiri-sendiri. Lagu “Annisa Boru Panggoaraki” ciptaan Bapak Bakhtiar Ahmad Sibarani cukup enak dan kaya makna di dalamnya. Jadi peserta dituntut untuk mampu menyampaikan makna itu dengan baik kepada audiens. Semoga keenam peserta bisa tampil memukau di acara grand final,” ujar ketiga dewan juri.
Ada pun besaran hadiah yang disediakan panitia, untuk Juara I sebesar Rp20 juta, Juara II Rp17 juta, Juara III Rp15 juta, Juara Harapan I Rp10 juta, Juara Harapan II Rp7 Juta, dan Juara Harapan III Rp6 Juta, ditambah piala.
Sejumlah peserta yang ikut bertanding mengaku bangga atas kegiatan yang digelar Pemkab Tapteng. Menurut mereka, baru kali ini ada Lomba Trio yang besaran hadiahnya sangat fantastik.
“Semoga daerah-daerah lain bisa mengikuti jejak yang dilakukan Bupati Tapanuli Tengah ini untuk menampung bakat-bakat penyanyi Trio yang ada di Sumatera Utara. Jujur kami sangat bangga bisa ikut tampil dalam ajang ini, walaupun kami tidak lolos ke babak grand final. Semoga ajang seperti ini dapat berlangsung lagi tahun berikutnya,” kata peserta trio yang dari Dairi.
Sebagaimana diberitakan, peserta trio yang ikut bertanding kemarin di babak penyisihan sebanyak 46 peserta. 23 Peserta dari Kabupaten Tapanuli Tengah, dan 23 lagi dari luar Tapanuli Tengah, seperti dari Medan, Dairi, Samosir, Toba, Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara, Sibolga, Tapanuli Selatan, dan Kota Padangsidimpuan.
Dalam pelaksanaan Lomba Trio ini panitia menerapkan protokol kesehatan yang cukup ketat.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020