Pemerintah Kota Medan, Sumut, mengerahkan seluruh kepala lingkungan dan petugas penanganan prasarana dan sarana umum (P3SU) untuk ikut membantu korban terdampak banjir yang melanda 10 kecamatan di wilayah setempat.
"Ada daerah yang dampaknya sangat berat, jadi tolong dibantu oleh kepling dan P3SU yang tidak terdampak guna mempercepat penanganan banjir. Untuk pembagian tugas, maka dikoordinasikan melalui bagian rata pemerintahan. Mulai besok pagi dikerahkan kepling dan P3SU ini di wilayah yang terdampak," kata Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Medan, Akhyar Nasution di Medan, Minggu (6/12).
Hal tersebut ditegaskan Akhyar yang baru mengakhiri masa cuti kampanye Pemilihan Kepala Daerah Pilkada serentak 2020 calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan periode 2021-2025, ketika memimpin rapat penanggulangan dampak banjir Kota Medan di Pendopo Rumah Dinas Wali Kota Medan.
Baca juga: SAR Medan masih cari lima korban bencana alam
Selain kepala lingkungan (kepling) dan P3SU kecamatan, lanjut dia, Pemkot Medan juga mengerahkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk membantu para korban terdampak banjir.
Ia mencontohkan, OPD di Dinas Kesehatan Kota Medan supaya menginstruksikan klinik-klinik di wilayah setempat agar dapat memantau langsung kondisi kesehatan korban banjir.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan mencatat, sebanyak 26.671 jiwa atau 8.608 kepala keluarga menjadi kota terdampak banjir yang melanda beberapa kawasan pada 10 dari total 22 kecamatan di Kota Medan, Jumat (4/12).
Ke-10 kecamatan itu umumnya di daerah aliran sungai (DAS) yang melintasi Kota Medan meliputi Medan Baru, Medan Tuntungan, Medan Deli, Medan Barat, Medan Petisah, Medan Johor, Medan Maimun, Medan Helvetia, Medan Sunggal, dan Medan Polonia
Pemkot Medan juga mendirikan sebanyak 57 unit tenda pengungsian berikut dapur umum, dan ke-10 camat yang wilayahnya terkena banjir melaporkan, sebagian besar korban saat ini telah kembali ke rumah masing-masing.
"Penanganan dampak, seperti lumpur dan lainnya, gotong royong semua pihak baik aparatur Pemkot Medan, TNI/Polri, dan elemen masyarakat lainnya sangat membantu. Mungkin dalam satu atau dua hari ini, dampak itu dapat segera diselesaikan," ungkap Akhyar.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
"Ada daerah yang dampaknya sangat berat, jadi tolong dibantu oleh kepling dan P3SU yang tidak terdampak guna mempercepat penanganan banjir. Untuk pembagian tugas, maka dikoordinasikan melalui bagian rata pemerintahan. Mulai besok pagi dikerahkan kepling dan P3SU ini di wilayah yang terdampak," kata Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Medan, Akhyar Nasution di Medan, Minggu (6/12).
Hal tersebut ditegaskan Akhyar yang baru mengakhiri masa cuti kampanye Pemilihan Kepala Daerah Pilkada serentak 2020 calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan periode 2021-2025, ketika memimpin rapat penanggulangan dampak banjir Kota Medan di Pendopo Rumah Dinas Wali Kota Medan.
Baca juga: SAR Medan masih cari lima korban bencana alam
Selain kepala lingkungan (kepling) dan P3SU kecamatan, lanjut dia, Pemkot Medan juga mengerahkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk membantu para korban terdampak banjir.
Ia mencontohkan, OPD di Dinas Kesehatan Kota Medan supaya menginstruksikan klinik-klinik di wilayah setempat agar dapat memantau langsung kondisi kesehatan korban banjir.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan mencatat, sebanyak 26.671 jiwa atau 8.608 kepala keluarga menjadi kota terdampak banjir yang melanda beberapa kawasan pada 10 dari total 22 kecamatan di Kota Medan, Jumat (4/12).
Ke-10 kecamatan itu umumnya di daerah aliran sungai (DAS) yang melintasi Kota Medan meliputi Medan Baru, Medan Tuntungan, Medan Deli, Medan Barat, Medan Petisah, Medan Johor, Medan Maimun, Medan Helvetia, Medan Sunggal, dan Medan Polonia
Pemkot Medan juga mendirikan sebanyak 57 unit tenda pengungsian berikut dapur umum, dan ke-10 camat yang wilayahnya terkena banjir melaporkan, sebagian besar korban saat ini telah kembali ke rumah masing-masing.
"Penanganan dampak, seperti lumpur dan lainnya, gotong royong semua pihak baik aparatur Pemkot Medan, TNI/Polri, dan elemen masyarakat lainnya sangat membantu. Mungkin dalam satu atau dua hari ini, dampak itu dapat segera diselesaikan," ungkap Akhyar.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020