Perusahaan panas bumi PT Sorik Marapi Geotermal Power (SMGP) tak henti-hentinya melakukan pembinaan terhadap kelompok tani yang ada di wilayah kerja perusahaan.
Seperti di Desa Hutajulu Kecamatan Panyabungan Selatan, PT SMGP mempunyai kelompok tani binaan bernama 'Harapan Kami'.
Kelompok tani yang beranggotakan 11 orang tersebut saat ini mengelola lahan yang luasnya sekitar 1 hektar. Semua kebutuhan mulai dari pengerjaan lahan, pembuatan mulsa, bibit, pupuk dan perlengkapan lainnya diberikan SMGP dan saat ini sudah mulai memasuki masa panen
Panen yang dihasilkan dari kebun bawang daun tersebut diperkirakan mencapai tujuh ton. Padahal jumlah bibit yang diberikan oleh perusahaan hanya satu ton saja.
Baca juga: Jumlah COVID-19 di Madina capai 66 orang
Ketua Kelompok Tani Harapan Kami, Abdul Somad Batubara Selasa (29/9) mengatakan segala kebutuhan mereka selama berkebun dibutuhi oleh perusahaan.
Mereka hanya menyediakan lahan untuk budidaya saja, sementara pihak perusahaan memberikan pembekalan teknologi sekaligus suntikan modal yang melengkapi semua kebutuhan kelompok, seperti mulsa, bibit, pupuk, sprayer elektrik, dan kebutuhan lainnya.
Baca juga: Cuti selama kampanye, Dahlan Hasan pesankan pegawai bekerja dengan baik
"Selama ini kami terkendala oleh modal, sementara tanah pertanian di desa tersebut sangat subur apalagi untuk tanaman jenis holtikultura, untunglah perusahaan hadir membina kami," ujar Somad.
Setelah perusahaan memberikan modal berupa barang dan perlengkapan kepada kelompok tani itu setidaknya ada 11 rumah tangga di desa ini yang terbantu dengan program ini kata Somad sembari menyebut di Desa Hutajulu jumlah kepala keluarga hanya sekitar 50an.
Terpisah, External Affairs PT SMGP Krishna Handoyo didampingi koordinator Community Depelovment Muhammad Al-Khotib Nasution menjelaskan program tersebut merupakan tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat yang berada di sekitar wilayah kerja perusahaan.
Ini merupakan CSR (Corportae Social Responsibility) dan tanggung jawab sosial kita kepada masyarakat. Kehadiran perusahaan ini masyarakat bisa mendapat manfaat baik secara ekonomi maupun peningkatan sumber daya manusia.
"Kita memberikan bantuan semua kebutuhan petani dalam budidaya bawang prei ini. Kita juga memberikan pembekalan kepada mereka bagaimana teknik budidaya untuk meningkatkan hasil produksi mereka. Ini tujuannya untuk menumbuhkan ekonomi masyarakat," kata Krishna dan Khotib Nasution.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Seperti di Desa Hutajulu Kecamatan Panyabungan Selatan, PT SMGP mempunyai kelompok tani binaan bernama 'Harapan Kami'.
Kelompok tani yang beranggotakan 11 orang tersebut saat ini mengelola lahan yang luasnya sekitar 1 hektar. Semua kebutuhan mulai dari pengerjaan lahan, pembuatan mulsa, bibit, pupuk dan perlengkapan lainnya diberikan SMGP dan saat ini sudah mulai memasuki masa panen
Panen yang dihasilkan dari kebun bawang daun tersebut diperkirakan mencapai tujuh ton. Padahal jumlah bibit yang diberikan oleh perusahaan hanya satu ton saja.
Baca juga: Jumlah COVID-19 di Madina capai 66 orang
Ketua Kelompok Tani Harapan Kami, Abdul Somad Batubara Selasa (29/9) mengatakan segala kebutuhan mereka selama berkebun dibutuhi oleh perusahaan.
Mereka hanya menyediakan lahan untuk budidaya saja, sementara pihak perusahaan memberikan pembekalan teknologi sekaligus suntikan modal yang melengkapi semua kebutuhan kelompok, seperti mulsa, bibit, pupuk, sprayer elektrik, dan kebutuhan lainnya.
Baca juga: Cuti selama kampanye, Dahlan Hasan pesankan pegawai bekerja dengan baik
"Selama ini kami terkendala oleh modal, sementara tanah pertanian di desa tersebut sangat subur apalagi untuk tanaman jenis holtikultura, untunglah perusahaan hadir membina kami," ujar Somad.
Setelah perusahaan memberikan modal berupa barang dan perlengkapan kepada kelompok tani itu setidaknya ada 11 rumah tangga di desa ini yang terbantu dengan program ini kata Somad sembari menyebut di Desa Hutajulu jumlah kepala keluarga hanya sekitar 50an.
Terpisah, External Affairs PT SMGP Krishna Handoyo didampingi koordinator Community Depelovment Muhammad Al-Khotib Nasution menjelaskan program tersebut merupakan tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat yang berada di sekitar wilayah kerja perusahaan.
Ini merupakan CSR (Corportae Social Responsibility) dan tanggung jawab sosial kita kepada masyarakat. Kehadiran perusahaan ini masyarakat bisa mendapat manfaat baik secara ekonomi maupun peningkatan sumber daya manusia.
"Kita memberikan bantuan semua kebutuhan petani dalam budidaya bawang prei ini. Kita juga memberikan pembekalan kepada mereka bagaimana teknik budidaya untuk meningkatkan hasil produksi mereka. Ini tujuannya untuk menumbuhkan ekonomi masyarakat," kata Krishna dan Khotib Nasution.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020