Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution dan Aulia Rachman jika nanti menang di Pilkada pihaknya akan menerapkan pemerintahan kolaboratif.
Bobby Nasution usai mendaftar di KPU Medan, Jumat, mengatakan, sejak jauh hari dia membawa semangat kolaborasi, yang nantinya di pemerintahan mendatang akan diterapkan sebagai Collaborative Government atau Pemerintahan Kolaboratif.
Baca juga: Boby-Aulia naik vespa mendaftar ke KPU Medan
Kata dia, dalam konsep Collaborative Government, ada tiga perubahan penting untuk Kota Medan mendatang yang diharapkan akan terjadi.
Pertama, reformasi birokrasi. Bobby - Aulia Rahman akan mengubah wajah birokrasi Kota Medan menjadi birokrasi yang melibatkan setiap elemen, setiap masyarakat.
Baca juga: Bobby-Aulia mendaftar ke KPU Medan
"Seluruh agenda pemerintahan dan pembangunan yang akan berjalan didasari oleh kebutuhan, aspirasi, dan cita-cita masyarakat Kota Medan.
Kedua, di bidang reformasi pelayanan publik.
Dalam collaborative government, salah satu prinsip yang diusung adalah prinsip ‘memanusiakan manusia’.
Prinsip ‘memanusiakan manusia’ wajib hadir pada pelayanan publik oleh Pemkot Medan mendatang. Setiap masyarakat memiliki hak yang sama dalam mendapatkan pelayanan dari Pemkot Medan.
"Maka apapun status sosialnya, birokrasi Pemkot Medan harus memberikan pelayanan kualitas yang sama, kualitas terbaik dengan prinsip ‘memanusiakan manusia’," kata menantu Presiden Joko Widodo itu.
Sementara yang ketiga, tambahnya, pencegahan dan pemberantasan korupsi.
"Sebelumnya Wali kota Medan hattrick korupsi, Medan dinilai sebagai kota paling rawan korupsi, Medan rajanya pungli, dan banyak lainnya masalah korupsi yang sudah sangat melekat bagi Kota Medan. Ke depan, saya dan Bang Aulia Rahman berjanji kepada masyarakat Kota Medan untuk menekan angka korupsi dan pungli serta sesegara mungkin melacak dan menindak oknum-oknum yang terlibat," katanya.
Bobby juga mengungkapkan, Collaborative Government ini juga akan mewujudkan New Medan.
"Berbicara tentang New Medan, juga berbicara tentang visi kita bersama untuk Kota Medan sebagai basis dari ekonomi kerakyatan," jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Bobby Nasution usai mendaftar di KPU Medan, Jumat, mengatakan, sejak jauh hari dia membawa semangat kolaborasi, yang nantinya di pemerintahan mendatang akan diterapkan sebagai Collaborative Government atau Pemerintahan Kolaboratif.
Baca juga: Boby-Aulia naik vespa mendaftar ke KPU Medan
Kata dia, dalam konsep Collaborative Government, ada tiga perubahan penting untuk Kota Medan mendatang yang diharapkan akan terjadi.
Pertama, reformasi birokrasi. Bobby - Aulia Rahman akan mengubah wajah birokrasi Kota Medan menjadi birokrasi yang melibatkan setiap elemen, setiap masyarakat.
Baca juga: Bobby-Aulia mendaftar ke KPU Medan
"Seluruh agenda pemerintahan dan pembangunan yang akan berjalan didasari oleh kebutuhan, aspirasi, dan cita-cita masyarakat Kota Medan.
Kedua, di bidang reformasi pelayanan publik.
Dalam collaborative government, salah satu prinsip yang diusung adalah prinsip ‘memanusiakan manusia’.
Prinsip ‘memanusiakan manusia’ wajib hadir pada pelayanan publik oleh Pemkot Medan mendatang. Setiap masyarakat memiliki hak yang sama dalam mendapatkan pelayanan dari Pemkot Medan.
"Maka apapun status sosialnya, birokrasi Pemkot Medan harus memberikan pelayanan kualitas yang sama, kualitas terbaik dengan prinsip ‘memanusiakan manusia’," kata menantu Presiden Joko Widodo itu.
Sementara yang ketiga, tambahnya, pencegahan dan pemberantasan korupsi.
"Sebelumnya Wali kota Medan hattrick korupsi, Medan dinilai sebagai kota paling rawan korupsi, Medan rajanya pungli, dan banyak lainnya masalah korupsi yang sudah sangat melekat bagi Kota Medan. Ke depan, saya dan Bang Aulia Rahman berjanji kepada masyarakat Kota Medan untuk menekan angka korupsi dan pungli serta sesegara mungkin melacak dan menindak oknum-oknum yang terlibat," katanya.
Bobby juga mengungkapkan, Collaborative Government ini juga akan mewujudkan New Medan.
"Berbicara tentang New Medan, juga berbicara tentang visi kita bersama untuk Kota Medan sebagai basis dari ekonomi kerakyatan," jelasnya.
Editor : Riza Mulyadi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020