Mahasiswa Polbangtan Medan melakukan kegiatan pendampingan panen padi petani varietas tropiko di Desa Aek Haruaya, Kecamatan Portibi, Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta).
"Panen padi tersebut di atas luas lahan 2,5 rante sawah milik pak Asrul Siregar," kata Thamal Cahyadi Harahap mahasiswa semester IV Polbangtan Medan yang menghubungi, Selasa (23/6).
Hasil panennya mencapai 900 kg padi dan ada peningkatan dibanding panen sebelumnya 800 kg.
Baca juga: Dampak COVID-19, seminar hasil tugas akhir di Polbangtan Medan dengan daring
Baca juga: Direktur Polbangtan Medan ikut dampingi Mentan panen perdana bawang putih di Humbahas
Varietas Tropiko kata Asrul, sangat pas dikembangkan di Desa Aek Haruaya (Paluta). Mengingat tanaman padi ini sangat tahan terhadap hama tanaman. "Yang mendominasi hanya hama walang sangit pada saat tanaman memasuki fase pemasakan biji," katanya.
Thamal menyinggung bahwa indeks pertanaman di Desa Aek Haruaya terkadang bisa penen padi tiga kali setahun mengingat potensi sumber air ke sawah baik.
Dia mengatakan tanaman padi merupakan tanaman budidaya terpenting dalam peradaban manusia untuk memenuhi kebutuhan pokoknya. Meski pandemi COVID-19 pangan harus tetap tercukupi.
"Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi sering menegaskan masalah pangan sangat utama hidup matinya satu bangsa," ujarnya.
Lebih jauh dijelaskannya meski pandemi COVID-19 namun tidak mengurangi semangat petani dalam olah tanam dan panen seperti yang di lakoni petani Desa Haruaya. "Ini menandakan pertanian tidak berhenti sejalan harapan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo," kata Thamal.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
"Panen padi tersebut di atas luas lahan 2,5 rante sawah milik pak Asrul Siregar," kata Thamal Cahyadi Harahap mahasiswa semester IV Polbangtan Medan yang menghubungi, Selasa (23/6).
Hasil panennya mencapai 900 kg padi dan ada peningkatan dibanding panen sebelumnya 800 kg.
Baca juga: Dampak COVID-19, seminar hasil tugas akhir di Polbangtan Medan dengan daring
Baca juga: Direktur Polbangtan Medan ikut dampingi Mentan panen perdana bawang putih di Humbahas
Varietas Tropiko kata Asrul, sangat pas dikembangkan di Desa Aek Haruaya (Paluta). Mengingat tanaman padi ini sangat tahan terhadap hama tanaman. "Yang mendominasi hanya hama walang sangit pada saat tanaman memasuki fase pemasakan biji," katanya.
Thamal menyinggung bahwa indeks pertanaman di Desa Aek Haruaya terkadang bisa penen padi tiga kali setahun mengingat potensi sumber air ke sawah baik.
Dia mengatakan tanaman padi merupakan tanaman budidaya terpenting dalam peradaban manusia untuk memenuhi kebutuhan pokoknya. Meski pandemi COVID-19 pangan harus tetap tercukupi.
"Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi sering menegaskan masalah pangan sangat utama hidup matinya satu bangsa," ujarnya.
Lebih jauh dijelaskannya meski pandemi COVID-19 namun tidak mengurangi semangat petani dalam olah tanam dan panen seperti yang di lakoni petani Desa Haruaya. "Ini menandakan pertanian tidak berhenti sejalan harapan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo," kata Thamal.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020