Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi di Jakarta, Senin, mengumumkan 763 warga negara Indonesia (WNI) dari luar negeri akan tiba di tanah air hari ini sehingga total WNI yang telah kembali ke Indonesia selama pandemi COVID-19 sebanyak 89.595 orang.
Dari 763 WNI yang kembali pada hari ini, 196 di antaranya berasal dari Bangladesh dan 567 lainnya dari tiga kapal pesiar.
"(Mereka akan tiba) melalui pintu masuk Pelabuhan Tanjung Priok dan Bandara Soekarno Hatta ," kata Retno saat jumpa pers di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta.
Sementara itu, dari total WNI yang kembali ke tanah air, 72.966 di antaranya berasal dari Malaysia.
Baca juga: 284 TKI ilegal dideportasi dari Malaysia
Baca juga: Diprediksi 34.300 pekerja migran kembali ke Indonesia
"Per 10 Mei 2020, ketibaan WNI dari Malaysia berjumlah 72.996 orang, (mereka) kembali melalui jalur laut 65 persen atau 47.674 orang, melalui jalur darat 20 persen atau 14.681 orang, dan melalui jalur udara 15 persen atau 10.611 orang," terang Retno.
Ia juga menyebutkan jumlah awak kapal pesiar asal Indonesia yang telah pulang ke tanah air per 10 Mei 2020 mencapai 14.244 orang. "Mereka kembali melalui jalur udara, Bandara Soekarno Hatta dan Bandara Ngurah Rai, melalui laut di Pelabuhan Benoa dan Pelabuhan Tanjung Priok," tambah dia.
Dalam kesempatan itu, Retno turut menyebutkan kurang lebih 1.500 WNI telah kembali dari Arab Saudi, Kuwait, dan Aljazair.
"Dari Arab Saudi, tiga kali total kepulangan dengan jumlah rombongan 992 orang. Dari Kuwait, telah mendarat semalam sebanyak 164 WNI, dan dari Aljazair, para pekerja WIKA dan lain-lain dengan total 391 orang," sebut Retno.
Menlu RI juga menyampaikan pemerintah masih mengupayakan kepulangan WNI dari Kairo dan Oman sebanyak 333 orang. Walaupun demikian, 75 WNI dari Kairo telah kembali ke tanah air pada 25 April.
Sementara itu, pemerintah masih mengusahakan kepulangan jamaah tablig asal Indonesia di India, salah satunya dengan bekerja sama dengan negara lain yang menghadapi masalah serupa.
"Indonesia akan bekerja sama dengan negara lain yang memiliki jamaah tablig di India, misalnya Malaysia, Bangladesh, dan negara lain untuk menangani kepulangan jamaah tablig ini," ujar Retno.
Kementerian Luar Negeri pada bulan lalu mencatat selama pandemi setidaknya ada kurang lebih 984 jamaah tablig asal Indonesia yang tersebar di sembilan negara, di antaranya India, Pakistan, Bangladesh, Filipina, dan Nepal.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Dari 763 WNI yang kembali pada hari ini, 196 di antaranya berasal dari Bangladesh dan 567 lainnya dari tiga kapal pesiar.
"(Mereka akan tiba) melalui pintu masuk Pelabuhan Tanjung Priok dan Bandara Soekarno Hatta ," kata Retno saat jumpa pers di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta.
Sementara itu, dari total WNI yang kembali ke tanah air, 72.966 di antaranya berasal dari Malaysia.
Baca juga: 284 TKI ilegal dideportasi dari Malaysia
Baca juga: Diprediksi 34.300 pekerja migran kembali ke Indonesia
"Per 10 Mei 2020, ketibaan WNI dari Malaysia berjumlah 72.996 orang, (mereka) kembali melalui jalur laut 65 persen atau 47.674 orang, melalui jalur darat 20 persen atau 14.681 orang, dan melalui jalur udara 15 persen atau 10.611 orang," terang Retno.
Ia juga menyebutkan jumlah awak kapal pesiar asal Indonesia yang telah pulang ke tanah air per 10 Mei 2020 mencapai 14.244 orang. "Mereka kembali melalui jalur udara, Bandara Soekarno Hatta dan Bandara Ngurah Rai, melalui laut di Pelabuhan Benoa dan Pelabuhan Tanjung Priok," tambah dia.
Dalam kesempatan itu, Retno turut menyebutkan kurang lebih 1.500 WNI telah kembali dari Arab Saudi, Kuwait, dan Aljazair.
"Dari Arab Saudi, tiga kali total kepulangan dengan jumlah rombongan 992 orang. Dari Kuwait, telah mendarat semalam sebanyak 164 WNI, dan dari Aljazair, para pekerja WIKA dan lain-lain dengan total 391 orang," sebut Retno.
Menlu RI juga menyampaikan pemerintah masih mengupayakan kepulangan WNI dari Kairo dan Oman sebanyak 333 orang. Walaupun demikian, 75 WNI dari Kairo telah kembali ke tanah air pada 25 April.
Sementara itu, pemerintah masih mengusahakan kepulangan jamaah tablig asal Indonesia di India, salah satunya dengan bekerja sama dengan negara lain yang menghadapi masalah serupa.
"Indonesia akan bekerja sama dengan negara lain yang memiliki jamaah tablig di India, misalnya Malaysia, Bangladesh, dan negara lain untuk menangani kepulangan jamaah tablig ini," ujar Retno.
Kementerian Luar Negeri pada bulan lalu mencatat selama pandemi setidaknya ada kurang lebih 984 jamaah tablig asal Indonesia yang tersebar di sembilan negara, di antaranya India, Pakistan, Bangladesh, Filipina, dan Nepal.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020