Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) pada hari Jumat melaporkan 1.062.446 kasus positif COVID-19, meningkat 30.787 kasus dari jumlah sebelumnya.

CDC juga mengatakan jumlah kematian telah meningkat sebesar 2.349 menjadi 62.406.

CDC melaporkan jumlah kasus penyakit pernapasan, dengan nama resmi COVID-19 dan disebabkan oleh virus corona jenis baru tersebut, pada 30 April pukul 16.00 Waktu Timur.

Baca juga: Kisah Meliana, pasien pertama di Sumut yang sembuh dari COVID-19

Baca juga: Perkembangan COVID-19 di Indonesia, 1.591 pasien sembuh dari 10.551 positif

Lembaga itu membandingkan angka pada Jumat dengan data pada satu hari sebelumnya.

Angka yang dirilis CDC tidak berarti mewakili kasus COVID-19 yang dilaporkan oleh masing-masing negara bagian.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengaku yakin bahwa virus corona mungkin berasal dari sebuah laboratorium virologi China namun menolak menjelaskan buktinya.

Baca juga: Lebih banyak etnis minoritas meninggal akibat COVID-19 di Inggris

Baca juga: Thailand laporkan 6 kasus baru corona, tak ada tambahan kematian

Pernyataan Trump itu meningkatkan ketegangan dengan Beijing mengenai asal mula virus mematikan tersebut

Trump tidak berbasa-basi saat konferensi pers di Gedung Putih pada Kamis (30/4) ketika ia ditanya apakah ia sudah melihat bukti yang membuatnya punya "keyakinan tingkat tinggi" bahwa virus itu berasal dari Institut Virologi Wuhan.

"Ya, ya, sudah," kata Trump, tanpa memberikan penjelasan. "Saya tidak bisa mengatakannya kepada Anda. Saya tidak diperbolehkan memberi tahu Anda soal itu."

Institut Virologi Wuhan, yang mendapat dukungan pemerintah China, membantah tuduhan tersebut dan pejabat AS lainnya meremehkan dugaan tersebut. Banyak ahli yakin virus tersebut bersumber dari sebuah pasar satwa liar di Wuhan dan menular dari hewan ke manusia.

Reuters

Pewarta: Azis Kurmala

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020