Berdasarkan hasil pantuan TNI-Polri, BPBD, dan Satpol PP di lapangan, masyarakat Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah masih banyak yang kurang peduli terhadap imbauan dari pemerintah terkait pencegahan COVID-19. Hal itu dibuktikan masih banyaknya masyarakat yang berkumpul-kumpul, dan kongko-kongko serta menggelar acara yang mengundang keramaian.
“Kami belum meneliti kenapa masyarakat kurang peduli akan imbauan tersebut. Apakah karena masyarakat kurang paham akan imbauan tersebut, atau memang sama sekali tidak mau peduli dan menganggap bahwa virus corona tidak akan sampai ke Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah,” terang Dandim 0211/TT Letkol Inf Dadang Alex ketika dikonfirmasi wartawan usai acara Diskusi Bersama Penanggulangan Virus Corona bersama pemuka agama, tokoh masyarakat, PWI dan pemuda di Mapolres Tapteng, baru-baru ini.
Baca juga: Gunakan water canon Polres Tapteng semprot jalan umum dan sekolah
Baca juga: 50 ODP di Tapteng, 5 dinyatakan bebas COVID-19
Dengan digelarnya diskusi bersama ini lanjut Dandim, peran serta dari masyarakat dan para tokoh agama dan ulama dapat menyampaikan dan mengingatkan kembali kepada umat dan anggota organisasi keagamaan dan pemuda agar lebih peduli terhadap anjuran dari pemerintah.
“Pola hidup yang terjadi di Sibolga-Tapteng ini hampir mirip seperti gaya hidup masyarakat yang ada di Italia, sama-sama kurang peduli dengan imbauan protokol pemerintah. Dimana masyarakatnya suka nongkrong, bercengkrama dan kongko-kongko, padahal sudah ada imbauan dari pemerintah untuk tidak melakukan kegiatan di luar rumah apalagi sampai kumpul-kumpul,” ungkapnya.
Lantas apa yang dilakukan untuk menyadarkan masyarakat kedua daerah? Menurut Dandim pihaknya bersama dengan Polres Tapteng dan tim akan melakukan patroli untuk mengingatkan kembali imbauan itu kepada masyarakat.
“Sesuai dengan tupoksi kami selaku pengamanan, kami akan melakukan patroli. Sedangkan tindakan yang lebih tegas lagi harus didiskusikan dengan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Kabupaten Tapanuli Tengah. Kami nanti akan sampaikan masukan,” ujar Dandim yang saat itu didampingi Kapolres Tapteng AKBP Sukamat, Dandempom 1/2 Sibolga Letkol CPM Hasanuddin Siagian, Ketua MUI Tapteng H. Ngadiman KS, Ketua BKAG Tapteng Pastor Posma Manalu dan FKUB Tapanuli Tengah.
Dadang juga menambahkan, bahwa penyebaran virus corona di Indonesia sudah semakin meningkat, butuh kewaspadaan bersama dan tidak menganggap remah lagi penyebaran virus tersebut.
“Siapapun bisa terkena COVID-19 ini jika tidak patuh dengan imbauan dan protokol yang sudah disampaikan pemerintah kepada masyarakat. Sekali lagi kami imbau seluruh masyarakat khususnya yang tinggal di Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah, agar peduli akan imbauan dari pemerintah. Mari kita bantu pemerintah dengan cara mematuhi anjuran yang sudah disampaikan. Kita harus bersama memutus mata rantai COVID-19 ini,” imbuhnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
“Kami belum meneliti kenapa masyarakat kurang peduli akan imbauan tersebut. Apakah karena masyarakat kurang paham akan imbauan tersebut, atau memang sama sekali tidak mau peduli dan menganggap bahwa virus corona tidak akan sampai ke Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah,” terang Dandim 0211/TT Letkol Inf Dadang Alex ketika dikonfirmasi wartawan usai acara Diskusi Bersama Penanggulangan Virus Corona bersama pemuka agama, tokoh masyarakat, PWI dan pemuda di Mapolres Tapteng, baru-baru ini.
Baca juga: Gunakan water canon Polres Tapteng semprot jalan umum dan sekolah
Baca juga: 50 ODP di Tapteng, 5 dinyatakan bebas COVID-19
Dengan digelarnya diskusi bersama ini lanjut Dandim, peran serta dari masyarakat dan para tokoh agama dan ulama dapat menyampaikan dan mengingatkan kembali kepada umat dan anggota organisasi keagamaan dan pemuda agar lebih peduli terhadap anjuran dari pemerintah.
“Pola hidup yang terjadi di Sibolga-Tapteng ini hampir mirip seperti gaya hidup masyarakat yang ada di Italia, sama-sama kurang peduli dengan imbauan protokol pemerintah. Dimana masyarakatnya suka nongkrong, bercengkrama dan kongko-kongko, padahal sudah ada imbauan dari pemerintah untuk tidak melakukan kegiatan di luar rumah apalagi sampai kumpul-kumpul,” ungkapnya.
Lantas apa yang dilakukan untuk menyadarkan masyarakat kedua daerah? Menurut Dandim pihaknya bersama dengan Polres Tapteng dan tim akan melakukan patroli untuk mengingatkan kembali imbauan itu kepada masyarakat.
“Sesuai dengan tupoksi kami selaku pengamanan, kami akan melakukan patroli. Sedangkan tindakan yang lebih tegas lagi harus didiskusikan dengan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Kabupaten Tapanuli Tengah. Kami nanti akan sampaikan masukan,” ujar Dandim yang saat itu didampingi Kapolres Tapteng AKBP Sukamat, Dandempom 1/2 Sibolga Letkol CPM Hasanuddin Siagian, Ketua MUI Tapteng H. Ngadiman KS, Ketua BKAG Tapteng Pastor Posma Manalu dan FKUB Tapanuli Tengah.
Dadang juga menambahkan, bahwa penyebaran virus corona di Indonesia sudah semakin meningkat, butuh kewaspadaan bersama dan tidak menganggap remah lagi penyebaran virus tersebut.
“Siapapun bisa terkena COVID-19 ini jika tidak patuh dengan imbauan dan protokol yang sudah disampaikan pemerintah kepada masyarakat. Sekali lagi kami imbau seluruh masyarakat khususnya yang tinggal di Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah, agar peduli akan imbauan dari pemerintah. Mari kita bantu pemerintah dengan cara mematuhi anjuran yang sudah disampaikan. Kita harus bersama memutus mata rantai COVID-19 ini,” imbuhnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020