Sebanyak 20 orang graduasi mandiri atau mengundurkan diri secara sukarela dari Program Keluarga Harapan (PKH) di Kabupaten Tapanuli Selatan sebagai keluarga penerima manfaat (KPM)

"Mereka (20 orang) sudah menganggap tidak layak lagi menerima bantuan sosial PKH," kata Kadis Sosial Tapanuli Selatan, Nurdin Pane yang menghubungi ANTARA, Selasa (3/3) malam.

Alasannya, ekonomi mereka kini sudah mulai lebih baik dari sebelumnya, dan agar masyarakat lain yang belum pernah mendapat agar bisa mendapat bantuan pemerintah tersebut.

Baca juga: Bupati Tapsel susuri ruas jalan Desa Batang Miha yang akan dihotmix

"Seluruh peserta KPM PKH yang graduasi mandiri ini dari wilayah Desa Lumban Jabi-jabi, Panabari Huta Tonga, Sisoma, Tanung Medan, Hutaraja, dan Batu Horpak, Kecamatan Tantom Angkola," jelasnya.

Pemkab dalam kesempatan ini melalui Dinas Sosial juga memberikan berupa piagam penghargaan kepada seluruh peserta yang graduasi tersebut.

Murni Tampubolon, asal Desa Lumban Jabi-jabi misalnya yang sejak 2015 sudah merasakan manfaat bantuan sosial pemerintah, namun mulai sekarang anaknya sudah ada yang lulus jadi TNI.

Baca juga: Selama 2020, Polres Tapsel amankan 33 tersangka kasus narkoba

"Oleh karenanya, kami masyarakat yang sempat merasakan manfaat bantuan sosial ini wajar mengucapkan terima kasih atas perhatian pemerintah selama ini," ucap Murni salah satu peserta graduasi.

Sementara Koordinator PKH Kabupaten Tapanuli Selatan Anwar Afandi, berharap jumlah KPM PKH yang mencapai jumlah 10.066 peserta ini ke depan semakin banyak yang graduasi mandiri.

Acara penyerahan piagam penghargaan ini disaksikan pihak kecamatan Tantom Angkola, Koordinator PKH, Supervisor PKH Karmana Teja, Koordinator PKH Kecamatan Muliadi Simatupang dan Pendamping sosial PKH.

Baca juga: Syahrul sebut memilih pemimpin itu harus lihat 3B

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020