Danrem 023 Kawal Samudera (KS) Kolonel Infanteri Trisakti dan Kepala Kepolisian Resor Tapanuli Utara AKBP Horas Marasi Silaen mengungkapkan, mediasi yang digelar telah menyudahi konfrontasi yang terjadi dalam peristiwa bentrok antara personel Polsek Pahae Jae dengan anggota TNI Kompi Senapan A Yonif 123 Rajawali Lapo Gambiri.
Bentrok itu sendiri mengakibatkan 6 personel kepolisian dan seorang warga mengalami luka-luka. Kantor Polsek Pahae Julu juga rusak dalam peristiwa yang terjadi pada Kamis (27/2) sekira pukul 14.20 WIB itu.
"Barusan ini kita sudah mediasi pertemuan antara anggota Batalyon dan anggota Polres, sudah bermaaf-maafan," terang Danrem 023/KS Kolonel Infanteri Trisakti bersama AKBP Horas di Mapolres Taput, Jumat (28/2).
Baca juga: Bentrok TNI vs Polri di Taput lukai 6 polisi dan seorang warga, ini kronologinya
Disebutkan, dalam mediasi yang digelar, para anggota Batalyon yang mungkin telah melakukan aksi pemukulan telah meminta maaf, dan para anggota polisi juga telah secara tulus dan ikhlas untuk memaafkan.
Meski telah dimediasi, kata Kolonel Infanteri Trisakti, para pelaku pemukulan dan perusakan kantor Polsek Pahae Julu tetap akan diperiksa.
"Nanti kita lakukan pemeriksaan dari Pomdam mendalami permasalahan ini. Institusi nanti ke dalam juga tentunya akan melakukan pemeriksaan. Kesalahpahaman yang terjadi, biasalah, itu diawali dari adanya kemacetan di jalan," sebutnya.
Baca juga: Danrem 023/KS mediasi perselisihan oknum TNI dengan Polri di Taput
Menurutnya, pemeriksaan dan pengusutan akan dilakukan terhadap anggota-anggota yang terlibat dalam peristiwa tersebut.
"Tentunya nanti akan berbeda tergantung tingkat kesalahan mereka, sanksinya," ujarnya.
Dikatakan, terkait pembiayaan perobatan para korban, pihaknya akan berkoordinasi, termasuk perbaikan kerusakan kantor Polsek Pahae Julu yang akan dilakukan secara gotong royong.
Harapnya, ke depan seluruh pihak bersinergi dan menjalin persahabatan serta komunikasi yang baik untuk menghindari kejadian serupa.
"Untuk menghindari kejadian yang sama, saran saya, namun kepada kita semua, marilah kita bersinergi, menjalin persahabatan, menjalin hubungan dan komunikasi yang baik," tukasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Bentrok itu sendiri mengakibatkan 6 personel kepolisian dan seorang warga mengalami luka-luka. Kantor Polsek Pahae Julu juga rusak dalam peristiwa yang terjadi pada Kamis (27/2) sekira pukul 14.20 WIB itu.
"Barusan ini kita sudah mediasi pertemuan antara anggota Batalyon dan anggota Polres, sudah bermaaf-maafan," terang Danrem 023/KS Kolonel Infanteri Trisakti bersama AKBP Horas di Mapolres Taput, Jumat (28/2).
Baca juga: Bentrok TNI vs Polri di Taput lukai 6 polisi dan seorang warga, ini kronologinya
Disebutkan, dalam mediasi yang digelar, para anggota Batalyon yang mungkin telah melakukan aksi pemukulan telah meminta maaf, dan para anggota polisi juga telah secara tulus dan ikhlas untuk memaafkan.
Meski telah dimediasi, kata Kolonel Infanteri Trisakti, para pelaku pemukulan dan perusakan kantor Polsek Pahae Julu tetap akan diperiksa.
"Nanti kita lakukan pemeriksaan dari Pomdam mendalami permasalahan ini. Institusi nanti ke dalam juga tentunya akan melakukan pemeriksaan. Kesalahpahaman yang terjadi, biasalah, itu diawali dari adanya kemacetan di jalan," sebutnya.
Baca juga: Danrem 023/KS mediasi perselisihan oknum TNI dengan Polri di Taput
Menurutnya, pemeriksaan dan pengusutan akan dilakukan terhadap anggota-anggota yang terlibat dalam peristiwa tersebut.
"Tentunya nanti akan berbeda tergantung tingkat kesalahan mereka, sanksinya," ujarnya.
Dikatakan, terkait pembiayaan perobatan para korban, pihaknya akan berkoordinasi, termasuk perbaikan kerusakan kantor Polsek Pahae Julu yang akan dilakukan secara gotong royong.
Harapnya, ke depan seluruh pihak bersinergi dan menjalin persahabatan serta komunikasi yang baik untuk menghindari kejadian serupa.
"Untuk menghindari kejadian yang sama, saran saya, namun kepada kita semua, marilah kita bersinergi, menjalin persahabatan, menjalin hubungan dan komunikasi yang baik," tukasnya.
Editor : Riza Mulyadi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020