Tapanuli Utara (ANTARA) - Penjabat Bupati Tapanuli Utara Dimposma Sihombing berharap kehadiran para wakil rakyat yang duduk di kursi DPRD Sumatera Utara mampu memberikan dukungan dan bantuan dalam upaya pemulihan kondisi pasca terjadinya bencana alam longsor hingga banjir bandang yang melanda wilayah itu di akhir Desember 2024 lalu.
"Dukungan seluruh pihak, terutama dari para wakil rakyat di DPRDSU, pemerintah provinsi, dan pusat sangat kita harapkan agar upaya pemulihan kondisi pasca kejadian bencana alam tanah longsor dan banjir bandang di Taput segera dapat diselesaikan," ujar Pj Bupati Dimposma saat menyambut kunjungan kerja Wakil Ketua DPRD Sumut Sutarto , Ketua Komisi B DPRD Sumut Sorta Siahaan, dan Anggota Komisi B DPRD di Rumah Dinas Bupati Taput di Tarutung, Jumat (7/2).
Di tengah agenda, Pj Bupati Dimposma, dan Kepala BPBD Taput Bonggas Pasaribu juga menyampaikan pemaparan dan penjelasan di hadapan para wakil rakyat akan kondisi terkini pasca bencana, di mana sejumlah alat berat masih berada di lokasi untuk upaya pemulihan.
"Saat ini, penyaluran bantuan dari Dinas Sosial, Kemensos, dan BNPB masih dilakukan. Dan, Pemkab Taput telah juga membuka rekening donasi dan terkini telah terkumpul sebanyak Rp.247 juta lebih," sebutnya.
Upaya pemulihan tetap berjalan meskipun APBD Taput mengalami defisit keuangan yang tidak sedikit.
Disebutkan, upaya pemulihan pascabencana banjir bandang yang melanda sejumlah desa dan kelurahan di Kecamatan Pahae Jae, dan di wilayah lainnya tetap dilakukan APBD mengalami defisit anggaran.
"Bencana alam yang melanda tidak menimbulkan korban jiwa, namun ratusan unit rumah warga mengalami kerusakan akibat material berupa ribuan ton log kayu yang terbawa banjir merusak dan mengakibatkan 140 rumah terendam lumpur, serta sekitar 200 ha lahan pertanian masyarakat mengalami kerusakan," jelasnya.
Selain itu, dilaporkan sebanyak 1 unit Puskesmas Sarulla juga terendam lumpur tebal, serta 1 unit pajak Pasar Sarulla, 1 unit kamar mandi umum, 1 unit mobil rusak ringan, 1 unit sepeda motor rusak akibat terendam banjir, 1 unit mobil gilingan padi hanyut terbawa arus air, serta jalan penghubung antar dusun tidak bisa dilalui kendaraan.