Dinas Pendidikan Kabupaten Mandailing Natal tinjau kondisi anak yatim yang ditinggalkan ibunya di Kelurahan Gunung Baringin Kecamatan Panyabungan Timur.

Pada peninjauan tersebut Sekretaris Dinas Pendidikan, Gong Matua dan Kabid Dikdas, Andriasyah Siregar yang didampingi Korwil, Kepala SDN 126 Gunung Baringin dan Kepala SMP 1 Panyabungan Timur itu juga memberikan santunan kepada lima anak yatim yang tinggal dalam rumah kayu yang kondisi lantainya mulai rusak itu.

Sekretaris Dinas Pendidikan Mandailing Natal, Gong Matua kepada ANTARA, Kamis (20/02) menyebutkan, instansinya akan memperhatikan pendidikan anak yatim tersebut sehingga nanti tidak sampai putus sekolah.

Baca juga: Tempati jabatan baru sebagai Wakapolrestabes Medan, insan pers Madina ulosi Irsan Sinuhaji

Saat ini terdapat empat orang anak pada keluarga yang saat ini dalam asuhan sang kakak, Pasti (putus sekolah) yang masih duduk di bangku sekolah.

Adalah Fandi siswa SMP 1 Panyabungan Timur, Faldi (SD Kelas V), Rahmat (SD Kelas III) dan Nabila (SD Kelas I) di SDN 126 Gunung Baringin.

Kelima bersaudara yang sudah yatim ini ditinggal pergi oleh sang ibu karena menikah dengan pria lain. Mereka saat ini tinggal di rumah kayu sederhana.

Baca juga: BPS: Sebutan Batak Mandailing sudah diganti dengan Mandailing

Lebih setahun sudah mereka hidup tanpa ada ayah dan ibunya.Tinggal di rumah sederhana, dan kalau tidur beralaskan tikar.

"Terkait pendidikan mereka akan kita kawal dengan program-program yang ada sehingga nanti tidak sampai putus sekolah, sementara untuk tempat tinggalnya nanti kita akan usulkan kepada Pemerintah Daerah sehingga mendapat perumahan yang layak," ujar Gong.

Sementara itu, Kepala SDN 126 Gunung Baringin, Lukman menyebutkan, di dalam kesehariannya para siswanya itu agak berbeda dengan siswa lainnya.

Namun, setelah dilakukan komunikasi dengan para siswa dikarenakan kondisi faktor ekonomi.

"Kita di sekolah sudah memberikan perhatian khusus kepada mereka," ujarnya.

Pewarta: Holik

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020