Pascaterjadinya penipuan terhadap Kepala Sekolah SDN 158493 Sibuluan IB, Tapanuli Tengah, beberapa hari lalu, Dinas Pendidikan Tapteng mengimbau para kepala sekolah dan guru untuk waspada dan berhati-hati jika menerima telepon, apalagi berkaitan dengan transaksi pembayaran uang.

Imbauan itu disampaikan langsung oleh Plt Kepala Dinas Pendidikan Tapanuli Tengah, Samrul Bahri Hutabarat menjawab ANTARA, Rabu, melalui telepon selulernya.

“Melalui kejadian ini saya mengimbau seluruh para kepala sekolah dan guru yang ada di Tapanuli Tengah agar waspada dan berhati-hati jika menerima telepon yang tidak jelas orangnya. Apalagi itu berkaitan dengan uang atau pengadaan peralatan sekolah yang meminta transaksi pembayaran lewat rekening. Jika ada yang mendapat telepon demikian agar dikonfirmasi dulu ke Dinas Pendidikan apakah benar atau tidak,” imbau Hutabarat.

Baca juga: Oknum sipir Lapas Barus ditangkap diduga terlibat penipuan Rp170 juta

Mantan Kepala Sekolah SMPN 3 Pandan itu pun mengaku kaget mendapat kabar bahwa Kepala Sekolah SDN 158493 Sibuluan IB, Tapanuli Tengah, Nuraina Sihite tertipu sebesar Rp170 juta. Dan sampai saat ini belum bisa dimintai keterangan dari korban oleh Dinas Pendidikan Tapteng karena kondisinya yang masih sakit.

“Kami sudah memanggil yang bersangkutan (Nuraina Sihite)  untuk mendengarkan penjelasannya. Namun karena kondisinya sedang sakit, belum bisa datang untuk menjelaskan kronologis penipuan yang dialaminya. Untuk itulah sekali lagi saya mengimbau seluruh kepala sekolah dan guru agar tetap waspada dan jangan mudah percaya kalau ada yang meminta atau menyuruh mentransfer uang untuk pembayaran kelengkapan sekolah,” tandasnya.

Ditanya apakah ada anggaran yang diterima sekolah untuk pengadaan peralatan sekolah berupa komputer, laptop dan tablet, menurut Kadis, ada beberapa sekolah yang menerimanya di Tapteng. Namanya Dana Bos Kinerja, salah satunya SD Nuraina Sihite yang mendapat.

Jadi dana Bos Kinerja ini dananya bersumber dari kementerian dan langsung ditransfer ke rekening kepala sekolah. Selanjutnya Kepala Sekolah yang menentukan kebutuhan apa yang diperlukan di sekolah itu khususnya bidang teknologi, seperti komputer, laptop, tablet, infokus dan lain sebagainya.

"Dan dari Kementerian sudah ada dihunjuk penyedia dan pengiriman barang tersebut sesuai dengan petunjuk pelaksanaan (Jutlak) Dana Bos Kinerja, yaitu PT SIPlah. Untuk itulah kami masih menunggu keterangan dari ibu Nuraina bagaimana kronologisnya kenapa sampai bisa tertipu, karena sekolah yang lain tidak ada bermasalah,” tandasnya.   

Sebagai mana diberitakan sebelumnya, jajaran Polsek Pandan berhasil mengungkap kasus penipuan yang dilakukan dari dalam Lapas dan diduga bekerja sama dengan petugas Lapas.

Terungkapnya kasus itu berkat laporan dari Kepala Sekolah SDN 158493 Sibuluan IB, Tapanuli Tengah, Nuraina Sihite yang mengaku sudah mentransfer uang Rp170 juta ke rekening salah satu perusahaan penyedia barang.

Setelah dilakukan pengecekan kepada perusahaan yang dimaksud, tidak ada masuk uang transfer senilai Rp170 juta. Merasa ditipu korban (br Sihite) membuat laporan ke Polsek Pandan. Bermodalkan nomor rekening dan nomor telepon yang masih tersimpan di ponsel korban, Polsek Pandan menyelidiki siapa pemilik nomor ponsel dan rekening tersebut.

 

Pewarta: Jason Gultom

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020