PT JAPFA melalui anak perusahaannya PT Suri Tani Pemuka (STP) di Kabupaten Simalungun, Sumut dan PT Iroha Sidat Indonesia (ISI) di Banyuwangi, Jatim melepaskan ekspor produk budidaya perikanan.
Pelepasan ekspor awal tahun 2020 itu dilaksanakan serempak di tiga unit bisnis JAPFA (Banyuwangi, Cirebon, Medan) yang acaranya dipusatkan di pabrik pengolahan PT ISI pada Senin, 13 Januari 2020.
Pada rilis, Selasa (14/1), Ardi Budiono, Head of Aquaculture Division JAPFA Group (STP) Ardi Budiono menegaskan konsistensi pihaknya dalam mendukung ekspor di berbagai komoditas, diawali dengan mengekspor produk budidaya perikanan.
Baca juga: JAPFA jelajah objek wisata tiga hari promosikan Danau Toba
Pelepasan ekspor produk budidaya perikanan senilai lebih dari Rp13 miliar tersebut terdiri atas produk olahan sidat, produk fillet dan loin ikan tilapia, produk olahan ikan tilapia, serta pakan udang ke Jepang, Amerika, Filipina, dan Timor Leste .
Sampai saat ini, berbagai produk olahan perikanan JAPFA telah dipasarkan ke 14 negara di benua Amerika, Eropa, Afrika dan Asia.
Pihaknya pun tetap berupaya memasuki pasar internasional yang lebih luas guna mendukung program Pemerintah akan target ekspor Perikanan Indonesia.
Tercatat sepanjang tahun 2019, Divisi Budidaya Perairan JAPFA mampu memberikan kontribusi ekspor senilai Rp 438 miliar.
Baca juga: PT Japfa bantu pembangunan tempat ibadah di Pematangsiantar
Pencapaian itu didukung dengan standar kualitas dan mutu produk budidaya perikanan mulai pemilihan bahan baku, pengawasan serta melalui proses produksi yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Sementara, Direktur Jendral Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Agus Suherman menuturkan apresiasinya terhadap komitmen JAPFA dalam melaksanakan nilai perusahannya.
Menurutnya, JAPFA memiliki komitmen yang bagus, "Berkembang menuju kesejahteraan bersama" memiliki makna maju untuk sejahtera dengan sinergi, sesuai dengan arahan dari Presiden RI, Jokowi,.
Sinergitas itu menggabungkan kekuatan perusahaan dengan Pemerintah, khususnya dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam memajukan produk budidaya perikanan.
Direktur Jendral Perdagangan Luar Negeri, Indrasari Wisnu Wardhana dalam pidatonya mengutarakan rasa bangga terhadap JAPFA yang telah berhasil menembus pasar internasional dengan produk olahannya.
Dia mengatakan, ekspor produk olahan memiliki nilai tambah hingga dua kali lipat dibandingkan dengan produk beku, sehingga dapat meningkatkan pendapatan negara.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Pelepasan ekspor awal tahun 2020 itu dilaksanakan serempak di tiga unit bisnis JAPFA (Banyuwangi, Cirebon, Medan) yang acaranya dipusatkan di pabrik pengolahan PT ISI pada Senin, 13 Januari 2020.
Pada rilis, Selasa (14/1), Ardi Budiono, Head of Aquaculture Division JAPFA Group (STP) Ardi Budiono menegaskan konsistensi pihaknya dalam mendukung ekspor di berbagai komoditas, diawali dengan mengekspor produk budidaya perikanan.
Baca juga: JAPFA jelajah objek wisata tiga hari promosikan Danau Toba
Pelepasan ekspor produk budidaya perikanan senilai lebih dari Rp13 miliar tersebut terdiri atas produk olahan sidat, produk fillet dan loin ikan tilapia, produk olahan ikan tilapia, serta pakan udang ke Jepang, Amerika, Filipina, dan Timor Leste .
Sampai saat ini, berbagai produk olahan perikanan JAPFA telah dipasarkan ke 14 negara di benua Amerika, Eropa, Afrika dan Asia.
Pihaknya pun tetap berupaya memasuki pasar internasional yang lebih luas guna mendukung program Pemerintah akan target ekspor Perikanan Indonesia.
Tercatat sepanjang tahun 2019, Divisi Budidaya Perairan JAPFA mampu memberikan kontribusi ekspor senilai Rp 438 miliar.
Baca juga: PT Japfa bantu pembangunan tempat ibadah di Pematangsiantar
Pencapaian itu didukung dengan standar kualitas dan mutu produk budidaya perikanan mulai pemilihan bahan baku, pengawasan serta melalui proses produksi yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Sementara, Direktur Jendral Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Agus Suherman menuturkan apresiasinya terhadap komitmen JAPFA dalam melaksanakan nilai perusahannya.
Menurutnya, JAPFA memiliki komitmen yang bagus, "Berkembang menuju kesejahteraan bersama" memiliki makna maju untuk sejahtera dengan sinergi, sesuai dengan arahan dari Presiden RI, Jokowi,.
Sinergitas itu menggabungkan kekuatan perusahaan dengan Pemerintah, khususnya dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam memajukan produk budidaya perikanan.
Direktur Jendral Perdagangan Luar Negeri, Indrasari Wisnu Wardhana dalam pidatonya mengutarakan rasa bangga terhadap JAPFA yang telah berhasil menembus pasar internasional dengan produk olahannya.
Dia mengatakan, ekspor produk olahan memiliki nilai tambah hingga dua kali lipat dibandingkan dengan produk beku, sehingga dapat meningkatkan pendapatan negara.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020