Pemerintah Malaysia memperkenalkan layanan jasa "homestay" ke Indonesia untuk terus meningkatkan kunjungan wisatawan Indonesia yang pada tahun 2020 ditargetkan bisa mencapai 4 juta orang dari 3,3 juta di 2018.
"Jasa 'homestay' sudah dan semakin diminati wisatawan lainnya khususnya Singapura dan saatnya semakin mengenalkannya ke masyarakat Indonesia untuk menarik kunjungan," ujar Direktur Tourism Malaysia Medan, Hishamuddin Mustafa, di Medan, Senin.
Dia mengatakan itu disela Seminar Explore Malysia More 2020 yang dihadiri para pengusaha perjalanan wisata, pemilik homestay dari Malaysia dan Sumut serta pengurus Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Sumut.
Baca juga: Tourism Malaysia menilai wisatawan Indonesia masih berpotensi besar
Hishamuddin Nustafa menyebutkan dengan ada " homestay", maka tarif wisata ke Malaysia bisa semakin terjangkau banyak masyarakat Indonesia khususnya Sumut.
Layanan "homestay" bukan hanya bisa semakin menarik wisatawan, tetapi juga mewujudkan program pemerintah untuk mengenalkan lebih mendalam kebudayaan Malaysia serta mendukung usaha kecil menengah jasa layanan tempat tinggal yang semakin berkembang.
Dewasa ini sudah ada 217 "homestay" yang beroperasi di berbagai negara bagian Malaysia.
Baca juga: Malaysia dominasi kunjungan wisatawan mancanegara ke Medan
"Ke depannya, Malaysia terus mengembangkan jumlah dan pemasaran jasa 'homestay" yang memang dikembangkan serius Kementerian Pelancongan dan Kebudayaan Malaysia karena diyakini bisa mempercepat dorongan kenaikan wisatawan," ujarnya.
Dia mengakui, pada tahun 2020 Malaysia semakin mengembangkan paket - paket wisata edukasi, kesehatan dan "honeymoon".
Konsul Jenderal Malaysia Medan, Aiyub Omar mengatakan, Malaysia masih meyakini jumlah wisatawan Indonesia khususnya dari Sumut ke Malaysia akan meningkat di 2020.
Dari sebanyak 3,3 juta orang yang datang ke Malaysia di 2018, kontribusi wisatawan dari Sumut cukup besar.
"Hubungan baik dengan pemerintah dan travel wisata menjadi salah satu pendorong naiknya wisatawan asal Indonesia dengan Sumut di antaranya," katanya.
Pengurus Asita Sumut, Surya Salim, mengakui, masih tingginya minat wisatawan Sumut ke Malaysia.
Bahkan setiap tahun, kunjungan wisatawan Sumut ke Malaysia tetap terbesar seperti halnya jumlah kedatangan wisatawan dari Malaysia yang juga terbanyak ke Sumut.
"Kerja sama akan saling menguntungkan Malaysia dan Sumut," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
"Jasa 'homestay' sudah dan semakin diminati wisatawan lainnya khususnya Singapura dan saatnya semakin mengenalkannya ke masyarakat Indonesia untuk menarik kunjungan," ujar Direktur Tourism Malaysia Medan, Hishamuddin Mustafa, di Medan, Senin.
Dia mengatakan itu disela Seminar Explore Malysia More 2020 yang dihadiri para pengusaha perjalanan wisata, pemilik homestay dari Malaysia dan Sumut serta pengurus Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Sumut.
Baca juga: Tourism Malaysia menilai wisatawan Indonesia masih berpotensi besar
Hishamuddin Nustafa menyebutkan dengan ada " homestay", maka tarif wisata ke Malaysia bisa semakin terjangkau banyak masyarakat Indonesia khususnya Sumut.
Layanan "homestay" bukan hanya bisa semakin menarik wisatawan, tetapi juga mewujudkan program pemerintah untuk mengenalkan lebih mendalam kebudayaan Malaysia serta mendukung usaha kecil menengah jasa layanan tempat tinggal yang semakin berkembang.
Dewasa ini sudah ada 217 "homestay" yang beroperasi di berbagai negara bagian Malaysia.
Baca juga: Malaysia dominasi kunjungan wisatawan mancanegara ke Medan
"Ke depannya, Malaysia terus mengembangkan jumlah dan pemasaran jasa 'homestay" yang memang dikembangkan serius Kementerian Pelancongan dan Kebudayaan Malaysia karena diyakini bisa mempercepat dorongan kenaikan wisatawan," ujarnya.
Dia mengakui, pada tahun 2020 Malaysia semakin mengembangkan paket - paket wisata edukasi, kesehatan dan "honeymoon".
Konsul Jenderal Malaysia Medan, Aiyub Omar mengatakan, Malaysia masih meyakini jumlah wisatawan Indonesia khususnya dari Sumut ke Malaysia akan meningkat di 2020.
Dari sebanyak 3,3 juta orang yang datang ke Malaysia di 2018, kontribusi wisatawan dari Sumut cukup besar.
"Hubungan baik dengan pemerintah dan travel wisata menjadi salah satu pendorong naiknya wisatawan asal Indonesia dengan Sumut di antaranya," katanya.
Pengurus Asita Sumut, Surya Salim, mengakui, masih tingginya minat wisatawan Sumut ke Malaysia.
Bahkan setiap tahun, kunjungan wisatawan Sumut ke Malaysia tetap terbesar seperti halnya jumlah kedatangan wisatawan dari Malaysia yang juga terbanyak ke Sumut.
"Kerja sama akan saling menguntungkan Malaysia dan Sumut," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019