Tahun 2019, sebanyak 545 unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Tapanuli Selatan, mendapat Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS).

"Dibanding 2018 sebanyak 244 unit meningkat sekitar 44 persen di 2019 sebanyak 545 unit," kata Kadis Perumahan dan Permukiman Tapanuli Selatan Harpan Siregar, ST kepada ANTARA, Jumat (29/11).

Total 545 unit RTLH dengan rincian sumber dana APBN TA 2019 sebanyak 430 unit, APBD Provinsi Sumut 2019 60 unit, dan APB Tapanuli Selatan 2019 sebanyak 55 unit.

"Bantuan setiap unit bernilai Rp17,5 juta untuk APBN, Rp30 juta per unit APBD Provinsi Sumut, dan Rp15.525 juta lebih dari APBD Tapanuli Selatan atau diakumulasikan belasan milyar," katanya didampingi Solahuddin Kabid Perumahan.
Baca juga: Harimau mengamuk di Tapanuli Selatan, lima sapi diduga jadi korban

Baca juga: BKSDA pasang kamera trap, intai harimau pemangsa sapi di Tapsel

Disampaikan jika Rp17,5 juta dana APBN masing-masing digunakan banhan bangunan per unit Rp15 juta dan Rp2,5 Juta untuk upah tukang. Sementara Rp30 juta APBD Provinsi untuk bahan bangunan Rp26 juta pajak Rp3juta dan Rp4 juta upah tukang, dan Rp15,525 juta dari APBD untuk bahan bangunan Rp13,925 juta dan upah Rp1,6 juta.

"Pada 2020 mendatang Kabupaten Tapanuli Selatan mendapat 350 unit kuota program BSPS dari Kementerian PUPR lewat anggaran APBN," ungkapnya.
 
Walau belum menjawab keseluruhan, namun sudah sangat bersyukur program BSPS secara bertahap dapat mengurangi rumah yang sebelumnya tidak layak huni menjadi layak huni," katanya.

Baca juga: Golkar Tapsel tutup pendaftaran balon bupati-wakil bupati, tiga tokoh mendaftar, ini nama-namanya

"Program ini juga sejalan dalam rangka mendukung visi misi Pemkab Tapanuli Selatan dalam rangka mewujudkan masyarakat yang sehat cerdas dan sejahtera," ujarnya.

Disamping dalam rangka mendukung program SDGs (Sustainable Development Goals ) 2030 yang salah satu point targetnya bertujuan mencapai kesejahteraan.  

 

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019