Masyarakat Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan di tiga desa yakni Desa Sitaratoit, Desa Lobu Layan Sigordang, dan Desa Lembah Lubuk Raya membutuhkan perhatian pemerintah.

Kebutuhan itu mengingat bendung irigasi daerah Saba (sawah) Tahalak tepatnya di Desa Sitaratoit rusak dihantam banjir pada tahun 2017 lalu, dan mengakibatkan kurang lebih 10 Hektare areal persawahan warga tiga desa terlantar.

"Sudah dua tahun masyarakat tiga desa tidak bisa lagi bersawah akibat rusaknya bendung irigasi saba tahalak ini," kata Kepala Desa Sitaratoit Isron Pasaribu yang menghubungi ANTARA, Senin (18/11).

Bendung irigasi saba tahalak yang rusak tersebut ada di dua titik masing-masing sepanjang kurang lebih 15 meter, dan juga merupakan bendung yang sudah berusia puluhan tahun.

"Kami (masyarakat) berharap adanya perhatian pemerintah untuk dapat memperbaiki bendung irigasi yang rusak ini, dengan harapan areal persawahan terlantar bisa disawahi kembali," harapnya.

Harapan yang sama juga datang dari salah satu tokoh masyarakat Sitaratoit H.Zaitun Silitonga, kiranya bendung irigasi yang lama rusak tersebut menjadi perhatian serius Pemkab Tapanuli Selatan.

"Soalnya, dari  sejumlah kepala keluarga dari tiga desa itu bergantung hidup terhadap lahan pertanian yang sekarang berubah menjadi semak belukar," pungkasnya.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019