Hari kedua kegiatan rencana aksi daerah pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Tapanuli Selatan dilanjutkan acara simulasi, di area lokasi Tor Sibohi Nauli Hotel, Sipirok, Jumat (18/10).

Sebelum simulasi cara penanganan kebakaran hutan, para narasumber seperti Mayor ARM Hasaran Harahap Pabung Kodim 0212/TS, AKP Endah Tarigan dari Polres Tapsel, Samuel Sirait dari Manggala Agni, lebih dahulu memberikan materi terkait undang-undang Karhutla, dampak, serta penanganan karhutla.  

Kalaksa BPBD Tapanuli Selatan Ilham Suhardi yang menghubungi Antara, Jumat, mengatakan kegiatan rencana aksi ini cukup positif. Berbagai instansi mulai TNI, Kepolisian, Manggala Agni, BPBD, Dunia usaha, dan masyarakat terlibat.

"Seluruh pemangku kepentingan terlibat solid dan komit bersama-sama akan lebih pro aktif menyosialisasikan, membantu untuk meminimalisir karhutla tidak terjadi di daerah ini," katanya.

Dalam simulasi, peserta rencana aksi mengaplikasikan seluruh materi ilmu yang dipelajari untuk dipraktekkan. Sekaligus sebagai bekal peserta dalam menghadapi apabila terjadinya karhutla.

Menurut Ilham yang didampingi Kabid Logistik dan kedaruratan BPBD Tapanuli Selatan Hotmatua Rambe karhutla bisa dihindari atas kesadaran semua pihak atau pemangku kepentingan yang ada mulai pemerintah, non pemerintah hingga seluruh masyarakat.

"Tapanuli Selatan salah satu wilayah rawan karhutla mengingat luasan hutan yang ada. Karenanya, mari kita jaga bersama hutan kita dengan tidak melakukan pembakaran hutan,. Apalagi pelakunya bisa terjerat hukum," tegas Ilham. 

Karhutla lanjutnya, sangat berdampak buruk tidak saja terhadap lingkungan itu sendiri, akan tetapi berdampak negatif terhadap kesehatan bahkan berbagai sektor  perekonomian.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019