Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batang Toru di Kabupaten Tapanuli Selatan melakukan berbagai inovasi dalam rangka mendongkrak peningkatan ekonomi masyarakat di wilayah operasionalnya. 

Salah satunya dengan melakukan pembinaan dua Kelompok Wanita Tani (KWT) Sarasi II di Kelurahan Sampurna dan KWT Maju Jaya di Marancar Gidang Kecamatan Marancar Kabupaten Tapanuli Selatan. 

Mulai berbagai peralatan tradisional yang biasa digunakan petani seperti cangkul, alat semprot hama dan lain-lain untuk mengolah lahan pertanian bantuan obat-obatan juga diberikan.

PLTA Batang Toru meyakini lewat budi daya sayur mayur seperti komoditi sawi, kacang panjang, bayam dan kangkung beban ekonomi masyarakat semakin meringan. Hasil panennya cepat lebih kurang empat bulan. 

Tim Community Development PT North Sumatera Hydro Energy (NSHE) pengelola PLTA Batang Toru, Yosep Budiarto, Heriyanto La Idris, Ocvrianto dan Octa Dhamayanto, menjelaskan, pembinaan KWT ini sudah dimulai sejak Juli 2019.

Dalam melakukan binaan, NSHE menggandeng pihak pemerintah desa/kelurahan kecamatan setempat ditambah petugas penyuluh badan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan (BP3K) Marancar.

Baca juga: Lindungi bumi, PLTA Batang Toru serukan kurangi emisi karbon

"Disamping membantu membutuhi kebutuhan akan sayur mayur warga, hasilnya juga bisa di jual menambah inkam keluarga, " kata Yosep sembari menyebut hasil sayur mayur mudah dipasarkan.

Terpisah Publik Relation PT. NSHE Dede Wafiza Ashia, Rabu (25/9) mengungkapkan, program pembinaan budidaya hortikultira kepada kelompok tani seperti ini akan terus berkelanjutan.

"Tujuan kita (PLTA Batang Toru) mendorong akselerasi perekonomian warga yang sejalan dengan visi misi Pemkab mewujudkan masyarakat sehat, cerdas dan sejahtera," katanya.
 

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019