Kepolisian Daerah Sumatera Utara mencatat di hari kedua pelaksanaan Operasi Patuh Toba 2019, sebanyak tiga orang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas di daerah Sumatera Utara.
Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Sumatera Utara, Kombes Pol Kemas Ahmad Yani, Sabtu, mengatakan, ada enam kejadian lakalantas dengan rincian tiga orang meninggal dunia, satu orang luka berat, dan sembilan orang luka ringan.
"Sementara, dalam kecelakaan tersebut kerugian materil, mencapai empat juta tujuh ratus ribu rupiah," katanya.
Jumlah korban meninggal dunia di hari kedua pelaksanaan Operasi Patuh Toba ini meningkat dari tahun sebelumnya. Dimana, pada 2018 korban yang meninggal dunia pada hari kedua operasi berjumlah 1 orang.
Untuk korban luka berat turun dari empat orang ke satu orang dan luka ringan jumlahnya sama yakni sembilan orang.
Baca juga: Sebanyak 3.397 kendaraan ditilang hingga hari kedua Operasi Toba
"Sementara, jumlah lakalantas yang terjadi turun 14,2 persen," jelasnya.
Operasi Patuh Toba 2019 ini dilaksanakan oleh Kepolisian Republik Indonesia (Polri) yang digelar secara serentak di seluruh Indonesia, mulai tanggal 29 Agustus 2019 sampai dengan 11 September 2019.
Adapun delapan sasaran prioritas pelanggaran yakni menggunakan ponsel saat berkendara, mengemudikan kendaraan dalam keadaan mabuk, mengendarai kendaraan di luar batas kecepatan, pengemudi di bawah umur, tidak menggunakan safety belt, melawan arus saat berkendaraan, tidak menggunakan helm SNI dan menggunakan lampu rotator atau strobo.
Baca juga: Razia besar-besaran, ini peringatan untuk driver ojek online
Baca juga: Hari pertama razia di Medan, puluhan pengendara terjaring karena hal ini
Baca juga: Razia besar-besaran, Polda Sumut kerahkan 1.491 personel
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Sumatera Utara, Kombes Pol Kemas Ahmad Yani, Sabtu, mengatakan, ada enam kejadian lakalantas dengan rincian tiga orang meninggal dunia, satu orang luka berat, dan sembilan orang luka ringan.
"Sementara, dalam kecelakaan tersebut kerugian materil, mencapai empat juta tujuh ratus ribu rupiah," katanya.
Jumlah korban meninggal dunia di hari kedua pelaksanaan Operasi Patuh Toba ini meningkat dari tahun sebelumnya. Dimana, pada 2018 korban yang meninggal dunia pada hari kedua operasi berjumlah 1 orang.
Untuk korban luka berat turun dari empat orang ke satu orang dan luka ringan jumlahnya sama yakni sembilan orang.
Baca juga: Sebanyak 3.397 kendaraan ditilang hingga hari kedua Operasi Toba
"Sementara, jumlah lakalantas yang terjadi turun 14,2 persen," jelasnya.
Operasi Patuh Toba 2019 ini dilaksanakan oleh Kepolisian Republik Indonesia (Polri) yang digelar secara serentak di seluruh Indonesia, mulai tanggal 29 Agustus 2019 sampai dengan 11 September 2019.
Adapun delapan sasaran prioritas pelanggaran yakni menggunakan ponsel saat berkendara, mengemudikan kendaraan dalam keadaan mabuk, mengendarai kendaraan di luar batas kecepatan, pengemudi di bawah umur, tidak menggunakan safety belt, melawan arus saat berkendaraan, tidak menggunakan helm SNI dan menggunakan lampu rotator atau strobo.
Baca juga: Razia besar-besaran, ini peringatan untuk driver ojek online
Baca juga: Hari pertama razia di Medan, puluhan pengendara terjaring karena hal ini
Baca juga: Razia besar-besaran, Polda Sumut kerahkan 1.491 personel
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019