Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (Forki) Kota Medan melakukan pembinaan secara berjenjang, mulai usia dini, remaja dan senior dalam upaya terus melahirkan karateka-karetaka berkualitas yang mampu mengaharumkan nama daerah.

Ketua Forki Medan Hasrul Benny Harahap di Medan, Sabtu, mengatakan, untuk menciptakan atlet berkualitas tidak bisa hanya secara instan, melainkan harus melalui pembinaan yang panjang dan latihan yang keras.

"Pembinaan secara berjenjang adalah salah satu yang kita terapkan. Artinya dengan demikian regenerasi atlet terus berjalan," katanya saat menjadi pemateri pada Pelatihan Manajemen Informasi Keolahragaan KONI Medan tahun 2019.

Ia juga menyampaikan menjaga kekompakan antara pengurus, atlet, pelatih, dan perguruan menjadi kunci utama dalam memajukan pengcab Forki Medan. 

Kemudian, peran media dengan pengcab Forki Medan juga harus sinergi dalam hal meningkatkan popularitas cabor seperti memberikan informasi tentang program kerja pengurus, profil atlet, serta memberikan masukan kepada pengurus. 

"Apa yang dilakukan media Medan ini sudah berjalan baik. Saya nilai pengaruh dan peran media dalam olahraga sangat perlu. Diantaranya meningkatkan popularitas olahraga, mendukung program olahraga hingga menginformasikan pahlawan olahraga," katanya.

Dikatakan Hasrul, ada 25 perguruan karate dibawah naungan Forki Medan yang saat ini aktif dalam membina karateka di 21 kecamatan se Kota Medan. 

Bagi Hasrul, yang menjadi tantangan bagi pengurus adalah dalam menentukan pelatih dan atlet yang menjadi andalan kota Medan mengikuti setiap event.

"Tugas kami membuat sinergitas atlet dan pelatih. 25 perguruan kami bawahi dan memiliki pelatih handal. Untuk memilih pelatih saja perlu dikompromikan oleh semua pengurus," kata Benny. 

Baca juga: Media diharapkan ambil peran gaungkan Sumut-Aceh tuan rumah PON 2024

Baca juga: Sumut evaluasi capaian di kejurnas silat antar-PPLP

 

Pewarta: Juraidi

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019