Sumatera Utara akan melakukan evaluasi atas capaian tanpa medali di kejurnas antar Pusat Pendidikan Latihan dan Pelajar (PPLP), PPLPD dan Sekolah Olahraga (SKO) se-Indonesia tahun 2019 di Banda Aceh.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Kebakatan Olahraga PPLP Sumut, Dahliana di Medan, Senin, mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum mendapat laporan langsung dari tim pelatih, terkait kegagalan tim Sumut di kejurnas tahun ini.

Mantan jaura dunia silat junior itu mengaku, baru mendengar kabar tersebut dari pihak Dinas Pemuda dan Olahraga Sumut.

Dahliana yang juga ketua IPSI Sumut itu sedikut menyesalkan dengan belum adanya laporan langsung dari pelatih terkait keikutsertaan di kejurnas yang berakhir Jumat (9/8) lalu.

"Saya belum dapat laporan, belum jumpa sama atlet dan pelatihnya ini. Kita belum dapat laporan katanya gagal, tapi gagalnya dimana kita belum tahu, Akan kita bisa evaluasi itu," katanya.

Sumut sendiri mengirimkan enam atletnya di Kejurnas tersebut yakni Dandito, Panca, Salman Saragih, Bobby, Wildan Tambunan, dan Laurensia.

Meski gagal menyabet medali, Dahliana menilai tidak bisa ditafsirkan begitu saja, harus dievaluasi lebih dalam tentang sebab para pendekar pelajar Sumut tidak mampu menembus semifinal.

Seperti kekuatan dan kualitas lawan yang dihadapi, apalagi berdasarkan informasi para pesilat itu tidak langsung kalah di babak penyisihan.

"Kalau kita kalahnya di babak penyisihan kita marah lah gitu kan. Ini rata – rata mainnya kalah di peremfatfinal. Makanya saya tanya dulu kalahnya sama siapa? Kalo sempat kalahnya sama daerah-daerah di bawah Sumut kan, gak bener juga itu," katanya.

Pelatih Pencak Silat PPLP Sumut Pedomanta Keliat mengatakan kegagalan para atlet meraih medali pada kejurnas karena minimnya pengalaman bertanding.

"Kita kalah rata-rata di perempat final dan perdelapan final. Mereka masih baru, yang main kan maksimal kelahiran tahun 2002, atlet kita tahun 2004 sama 2003," ujarnya.
 

Pewarta: Juraidi

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019