PT TPL Tbk mengembangkan pola tanam tumpang sari di kawasan perpabrikan Parmaksian, Porsea, Kabupaten Toba Samosir sebagai proyek percontohan atau demplot untuk pengembangan perekonomian masyarakat di sekitar unit usaha perusahaan.

Staf Pondok Bina Tani, Suwarno Simatupang kepada wartawan yang bertugas di Kabupaten Simalungun, Selasa (27/8) mengatakan, pola tanam itu diterapkan terhadap 50 kelompok tani (poktan) binaan perusahaan.

Ke-50 poktan itu berada di lima sektor meliputi Aek Nauli Kabupaten Simalungun, Tele (Samosir dan Humbahas) Aek Raja (Tapanuli Utara), Habinsaran (Toba Samosir) dan Sidempuan (Tapanuli Selatan).

PT TPL memberikan benih, mendanai proses tanam dan membeli hasil panennya yang selanjutnya dikelola secara mandiri poktan.

Tumpang sari suatu bentuk pertanaman campuran (polyculture) berupa pelibatan dua jenis atau lebih tanaman pada satu areal lahan tanam dalam waktu yang bersamaan atau agak bersamaan.

Pihaknya telah melakukan pertanaman komoditas sayuran seperti cabai, jahe, kunyit, jagung, ubi di sela atau antara pohon euchalyptus dengan hasil baik.

Suwarno mengatakan, selain untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar perusahaan, juga menunjukkan tanaman jenis euchalyptus yang menjadi bahan baku PT TPL bukan "musuh" tanaman lain dan bukan penyerap air.
 

Pewarta: Waristo

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019