Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan kedatangan tamu Dr Bart Luttikhuis Dosen peneliti sejarah dari Universitas Leiden Belanda yang di terima oleh dan di ruang kerja Sekda Parulian Nasution, di Sipirok, Rabu (21/8) petang.
Sekda Tapanuli Selatan Parulian, mengatakan, kedatangan tamu asal negara kincir angin tersebut untuk mengetahui sejauhmana sejarah yang ada di bumi yang saat ini dipimpin Bupati dua periode Syahrul M.Pasaribu tersebut.
Ditemani Kabag Humas dan Protokol Isnut Siregar bersama Kabid Sumber Daya dan Kominfo Nur Aini Dewi, Bart diajak Parulian mengunjungi lokasi lokasi bersejarah seperti tower TVRI dan Taman Makam Pahlawan di Simago-mago, GKPA Parau Sorat.
Kemudian, Makam Djaromahot Nasution sebagai tokoh pemersatu kerukunan umat beragama di tanah Batak khususnya di Parau Sorat, Masjid Sri Alam Dunia Sipirok dan Gereja HKBP Sipirok, bekas rumah tahanan belanda, dan hotel tor Sibohi, serta rumah raja adat Sipirok Edward Siregar, pemakaman umat muslim yang berhadapan pemakaman umat kristiani.
Kepada Bart, Parulian menjelaskan bahwasanya masyarakat Tapanuli Selatan dikenal memiliki adat dan budaya dan sangat sangat menghargai tamu.
Tewasnya Jenderal Belanda Simon Spoor di tembak dalam pertempuran Aek Kambiri pimpinan Mayor Bejo dibantu Kapten Selamat Ketaren dan Kapten Hazhari Hasontang, serta Tugi, Kompi Mena Pinem dan Kompi Sahala Pakpahan, di Sipirok pada masa lalu tak luput dikisahkan Parulian kepada Bart.
Selain kisah - kisah dan lokasi sejarah Bart juga mendapatkan penjelasan singkat bahwa potensi sumber daya alam Tapanuli Selatan ini cukup kaya. Seperti adanya Tambang Emas Martabe, sedang dibangunnya PLTA Batang Toru berkapasitas 510 MW, ditambah alamnya yang menyimpan berbagai potensi destinasi wisata.
Atas sambutan yang diterima, Dr. Bath mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Tapanuli Selatan.
"Semua ilmu dan pengalaman yang saya dapat cukup membantu dalam hal penelitian sejarah di Indonesia khususnya di wilayah Tapanuli Selatan," katanya.
Bart yang mengaku sangat terkesan keindahan panorama (Kantor Bupati) Sipirok ini juga mendapat kenang-kenangan sebagai menghargai tamu berupa kain tenun khas Sipirok dari Pemkab Tapanuli Selatan yang diserahkan Parulian.
Baca juga: Ketua PKK Tapsel narasumber bimtek pola asuh anak dan remaja
Baca juga: Camat Angkola Selatan santuni anak yatim
Baca juga: Forester Indonesia temukan Kantong Semar Jamban (Nephentes jamban) di Hutan Angkola
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Sekda Tapanuli Selatan Parulian, mengatakan, kedatangan tamu asal negara kincir angin tersebut untuk mengetahui sejauhmana sejarah yang ada di bumi yang saat ini dipimpin Bupati dua periode Syahrul M.Pasaribu tersebut.
Ditemani Kabag Humas dan Protokol Isnut Siregar bersama Kabid Sumber Daya dan Kominfo Nur Aini Dewi, Bart diajak Parulian mengunjungi lokasi lokasi bersejarah seperti tower TVRI dan Taman Makam Pahlawan di Simago-mago, GKPA Parau Sorat.
Kemudian, Makam Djaromahot Nasution sebagai tokoh pemersatu kerukunan umat beragama di tanah Batak khususnya di Parau Sorat, Masjid Sri Alam Dunia Sipirok dan Gereja HKBP Sipirok, bekas rumah tahanan belanda, dan hotel tor Sibohi, serta rumah raja adat Sipirok Edward Siregar, pemakaman umat muslim yang berhadapan pemakaman umat kristiani.
Kepada Bart, Parulian menjelaskan bahwasanya masyarakat Tapanuli Selatan dikenal memiliki adat dan budaya dan sangat sangat menghargai tamu.
Tewasnya Jenderal Belanda Simon Spoor di tembak dalam pertempuran Aek Kambiri pimpinan Mayor Bejo dibantu Kapten Selamat Ketaren dan Kapten Hazhari Hasontang, serta Tugi, Kompi Mena Pinem dan Kompi Sahala Pakpahan, di Sipirok pada masa lalu tak luput dikisahkan Parulian kepada Bart.
Selain kisah - kisah dan lokasi sejarah Bart juga mendapatkan penjelasan singkat bahwa potensi sumber daya alam Tapanuli Selatan ini cukup kaya. Seperti adanya Tambang Emas Martabe, sedang dibangunnya PLTA Batang Toru berkapasitas 510 MW, ditambah alamnya yang menyimpan berbagai potensi destinasi wisata.
Atas sambutan yang diterima, Dr. Bath mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Tapanuli Selatan.
"Semua ilmu dan pengalaman yang saya dapat cukup membantu dalam hal penelitian sejarah di Indonesia khususnya di wilayah Tapanuli Selatan," katanya.
Bart yang mengaku sangat terkesan keindahan panorama (Kantor Bupati) Sipirok ini juga mendapat kenang-kenangan sebagai menghargai tamu berupa kain tenun khas Sipirok dari Pemkab Tapanuli Selatan yang diserahkan Parulian.
Baca juga: Ketua PKK Tapsel narasumber bimtek pola asuh anak dan remaja
Baca juga: Camat Angkola Selatan santuni anak yatim
Baca juga: Forester Indonesia temukan Kantong Semar Jamban (Nephentes jamban) di Hutan Angkola
Editor : Akung
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019