Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) akan membangun Tol Sungai Deli mulai tahun ini dengan anggaran sebesar Rp7 triliun.

"Pencanangan pembangunan Tol Sungai Deli itu akan dilaksanakan pada 15 Agustus dengan target rampung tahun 2020," ujar Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi di Medan, Kamis.

Dia menjelaskan, tol sungai yang dibangun dengan rata-rata mengikuti aliran Sungai Deli itu bertujuan untuk banyak hal.

Selain untuk menjadi sarana transportasi air dan kawasan wisata juga bertujuan menata lingkungan sungai.

Dengan menjadi sarana transportasi, maka diharapkan kemacetan lalu lintas di Kota Medan bisa dikurangi karena masyarakat mempunyai pilihan transportasi lain.

Baca juga: Pemprov Sumut secepatnya jadi Provinsi Layak Anak

Tol air itu juga akan bisa menjadi objek wisata dan lingkungan di kawasan daerah aliran sungai (DAS) menjadi tertata.

Dia menegaskan, proyek itu didasarkan kajian sehingga diminta dukungan semua pihak.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengapresiasi proyek tol air Pemprov Sumut.

"BNPB mengapresiasi keinginan dan komitmen Gubernur Sumut untuk memperbaiki dan melestarikan lingkungan serta memperindah Sumutt," katanya.

Baca juga: Pemprov Sumut dan Belanda jajaki kerja sama pariwisata

Doni Monardo berada di Medan menjadi pembicara utama pada Rapat Koordinasi (Rakor) bersama BNPB Indonesia terkait penanggulangan bencana, lingkungan, dan pengembalian fungsi konservasi di Medan.

Menurut Doni, Gubernur Edy Rahmayadi dan Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah ingin meniru aksi penyelamatan Sungai Citarum.

"Jadi saya berharap senua bupati, wali kota dan seluruh pemangku kepentingan lain mendukung program tol sungai Pemprov Sumut itu" katanya.

Baca juga: GMKI desak Pemprov Sumut cabut izin perusahaan perusak Danau Toba

Doni menjelaskan, penataan Sungai Citarum di Jawa Barat memang perlu ditiru.

Sungai Citarum sepanjang 269 km yang pernah dinobatkan sebagai sungai terkotor di dunia, dewasa ini perlahan-lahan semakin membaik berkat penataan yang.mendapat dukungan dari masyarakat.

Sungai Citarum yang biasanya banjir hingga lima hari dengan ketinggian sebahu, katanya, sudah berkurang menjadi tinggal satu hari dan paling tinggi selutut.

"Memang perlu kerja keras dan dukungan semua pihak," katanya.

Baca juga: Anggota DPD usulkan Pemprov Sumut atur pengelolaan KJA di Danau Toba


 

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019