Guna menggali potensi perekonomian daerah dengan menggalakkan ekspor melalui pelabuhan, Bea Cukai Sibolga menyelenggarakan forum diskusi di Terminal Penumpang Pelabuhan Sibolga, Selasa (30/7).

Diskusi yang digagasi kantor Bea cukai Sibolga dengan Pelindo Sibolga bertujuan untuk meminta tanggapan dan masukan dari para pelaku bisnis yang ada di kedua daerah terkait peluang ekspor melalui Pelabuhan Sibolga.

Kepala Kantor Bea cukai Sibolga, Kurnia Saktiyono dalam acara itu menyampaikan, kegiatan diskusi yang mereka gelar sesusai dengan misi Kementerian Keuangan yaitu, ‘Menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi Indonesia yang produktif, kompetitif, inklusif, dan berkeadilan di abad ke-21.’  

"Operasional terminal penumpang dan dermaga Pelabuhan Sibolga sudah diresmikan Presiden Joko Widodo. Untuk itu  dipandang perlu mengadakan suatu wadah komunikasi yang melibatkan seluruh pihak terkait dalam membahas potensi ekspor daerah yang bisa dikembangkan melalui pelabuhan Sibolga," katanya.

Dikatakan Kurnia, Presiden Joko Widodo telah memberikan arahan kepada seluruh jajarannya untuk membuat berbagai terobosan dalam mendorong ekspor dan investasi guna mengurangi defisit neraca perdagangan Indonesia saat acara di Sentul tanggal 14 Juli 2019. 

Untuk menindak lanjuti arahan tersebut, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai berusaha untuk menggali potensi ekspor daerah dengan berbagai terobosan kebijakan yang substantif, strategis, aplikatif, dan didasari kerja sama dengan kementerian/lembaga dan pemerintah daerah terkait.

“Terobosan kebijakan ini diharapkan dapat  mendukung potensi ekspor yang ada di masing-masing daerah,” harapnya.

Diakuinya, Bea Cukai dituntut untuk lebih berperan aktif dalam perekonomian negara Republik Indonesia. Jika diibaratkan pajak penerimaan negara adalah sebuah “buah” dari suatu pohon, maka  Bea Cukai diharapkan tidak hanya sebagai penuai/pemetik buah (pemungut pajak) saja.

Namun Bea Cukai diharapkan juga turut serta dalam mencari bibit pohon baru, menggali, menanam, memberi pupuk, membantu merawat pohon  sehingga berbuah lebat dan berkembang terus.

Sementara itu berdasarkan data ekspor yang ada di KPPBC TMP C Sibolga Sejak tahun 2018, lanjut Kurnia, hanya terdapat satu kali ekspor melalui Pelabuhan Sibolga berupa ikan kerapu hidup dengan nilai devisa USD 120.000,00.  

Sampai akhir Juli 2019, belum ada lagi ekspor melalui Pelabuhan Sibolga. 

Akan tetapi berdasarkan data ekspor di KPPBC TMP A Belawan terdapat produk ekspor dari wilayah Sibolga dan Tapanuli Tengah tahun 2018 sebanyak 103 dokumen ekspor (PEB) dan tahun 2019 sampai bulan Juni 2019 sebanyak 69 PEB.

Jumlah  tonase dari 172 PEB tersebut adalah  9.910 ton dengan  nilai devisa USD 31.875.346 (sekitar 446 milyar rupiah). 
Berhubung pelabuhan Sibolga belum diberdayakan sebagai pelabuhan ekspor, maka jumlah dan nilai ekspor tersebut tidak terpotret sebagai eskpor yang berasal dari wilayah pantai barat Sumatera Utara yang merupakan daerah wilayah pelayanan dan pengawasan dari KPPBC TMP C Sibolga,”ungkapnya.

Atas dasar fakta itulah KPPBC TMP C Sibolga  berinisiasi mengadakan FGD dengan tema “Menggali Potensi Perekonomian Daerah Dengan Menggalakkan Ekspor Melalui Pelabuhan Sibolga”.  

Output yang diharapkan dari FGD adalah, seluruh pihak terkait secara bersama-sama dapat mengidentifikasi masalah atau hambatan apa yang dihadapi untuk memberdayakan pelabuhan Sibolga sebagai pelabuhan ekspor.

"Setelah masalah atau hambatan tersebut  terindentifikasi, maka perlu dicari solusi terbaik untuk penyelesaiannya. Dengan pemberdayaan pelabuhan Sibolga sebagai pelabuhan ekspor, diharapkan dapat meningkatkan perekonomian daerah yang berdekatan dengan pelabuhan Sibolga,” harap Kurnia.

Diskusi bersama ini turut dihadiri oleh Wali Kota Sibolga, Syarfi Hutauruk yang mengapresiasi terobosan oleh Bea Cukai Sibolga dan Pelindo Sibolga. 

Ia meminta, agar kegiatan yang sama dapat dilakukan dengan gaung yang lebih besar, seperti melibatkan Kadin Sumatera Utara, dan juga mendatangkan para pebinis dari Sumatera Utara dan juga dari Jawa.

“Pelabuhan Sibolga ini dulu nya adalah pelabuhan terbesar di Nusantara, tetapi seiring dengan waktu dan kemajuan jaman, pelabuhan ini tergilas. Bersyukur usulan yang kami sampaikan kepada Presiden Jokowi langsung direspon denga membangun pelabuhan yang cukup mengah ini. Untuk itulah saya menyambut baik dan atas digelarnya diskusi bersama ini untuk mencari solusi bagaimana ekpor itu bisa melalui Pelabuhan Sibolga,” harap Wali Kota.

 

Pewarta: Jason Gultom

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019