Tim dokter Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Adam Malik, Medan, Sumatera Utara (Sumut), berhasil melakukan operasi pemisahan bayi kembar siam dempet Adam dan Malik.

Operasi pemisahan kedua bayi berusia tujuh bulan berjalan lancar, dengan menghabiskan total waktu empat jam, dimana dua jam untuk persiapan anestesi dan dua jam tindak pemisahan.

Juliadi Silitonga, ayah dari bayi kembar siam dempet perut asal Desa Manalu Purba, Kecamatan Parmonangan, Kabupaten Tapanuli Utara, tak sanggup menahan haru bercampur bahagia usai operasi dilakukan. 

Bahkan, saat dimintai keterangan, pria yang sehari-hari bekerja sebagai penderes ini terlihat begitu gugup sambil tersenyum lebar menampakkan deretan gigi putihnya.

"Saya sangat senang, saya semakin bersemangat dan tidak puyeng lagi, sekarang sudah lega," katanya, Selasa.

Jika pihak RSUP Adam Malik telah memperbolehkan kedua bayi kembar siam Adam dan Malik di bawa pulang, ia mangaku akan segera melakukan syukuran atau upah-upah.

"Kalau udah dikasih ijin rumah sakit, aku bawak ke kampung. Nanti kami bikin pesta anak disana," ujarnya dengan logat batak.

Sementara itu, Ketua Tim Dokter RSUP Adam Malik, Prof. Dr. H. Guslihan Dasa Tjipta SpA (k), mengatakan, kedua bayi kembar siam Adam dan Malik, baru bisa dikembalikan dengan kurun waktu sekitar satu sampai dua bulan.

"Kita masih menunggu kestabilan bayi, karena kita harus mensosialisasikan kepada kedua orang tua bagaimana merawat bayi tersebut," ujarnya.

Baca juga: Bayi kembar siam Adam dan Malik jalani operasi pemisahan

Selama tiga hari kedepan, katanya, tim dokter akan kembali melakukan pertemuan untuk melakukan evaluasi, terhadap keadaan bayi kembar asal dari Desa Manalu Purba, Kecamatan Parmonangan, Kabupaten Tapanuli Utara tersebut

Ia menjelaskan, operasi awalnya dipersiapkan oleh dokter anak dan dokter anastesi, kemudian dilakukan persiapan cukup panjang gunguna mendukung tindakan operasi.

Setelah kedua bayi tersebut dibius, kemudian dilakukan pemasangan perangkat steril mulai dari kulit di sterilkan kemudian ditutup dengan kain steril.

“Karena anak sangat rentan dengan kekurangan cairan seperti darah, oleh karena itu tim dokter benar-benar hati-hati dan terperinci agar tidak terjadi kesalahan,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, pemotongan dilakukan sekitar 4x6 centi meter, karena organ hati yang menyatu dan dalam pemotongan dibekali dengan berbagai alat terutama alat untuk menghentikan pendarahan.

"Kita berharap kedua bayi ini tetap dalam kondisi baik. Kondisi anak sudah baik dan tadi juga sudah bangun. Temperatur normal, jantung dan tensinya juga bagus," terangnya.

Baca juga: RSUP Adam Malik tanggung biaya pemisahan kembar siam Adam dan Malik

Pewarta: Nur Aprilliana Br. Sitorus

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019