Akses Kota Pematangsiantar - Kabupaten Simalungun melalui Kecamatan Tanah Jawa tidak lagi bisa dilalui kendaraan akibat terdampak banjir, Senin (1/4).
Jalan umum di kawasan Nagori (Desa) Marubun Jaya yang lebarnya enam meteran itu kini tersisa setengah meter saja dengan kondisi retak-retak, sehingga rawan amblas.
Camat Tanah Jawa, Parolan Sidauruk mengatakan, longsor jalan semakin luas saat hujan deras pada Minggu menjelang malam (31/3).
Dikatakan, kerusakan jalan lintas tersebut sudah berlangsung tahunan, dan terakhir terjadi kira-kira akhir tahun 2018, yang membuat akses tersisa kira-kira tiga meter.
Kondisi saat itu, jalan hanya diperbolehkan melintas dengan berat maksimum kurang dari delapan tonase dengan sistem buka tutup.
"Hari ini tutup total, menunggu perbaikan," katanya.
Baca juga: Masyarakat Simalungun desak perbaikan jalan longsor di Tanah Jawa
Baca juga: Longsoran di Tanah Jawa Simalungun semakin meluas, ruas jalan terancam putus
Baca juga: Masyarakat tuntut perbaikan jalan rusak Pematangsiantar - Simalungun
Kepolisian mengalihkan arus lalu lintas kendaraan roda empat ke kawasan jalan umum perkebunan, sementara roda dua melalui jembatan darurat persis di sebelah jalan yang amblas.
Angkutan umum mangkal di dua ujung jalan melayani penumpang yang tidak menggunakan kendaraan pribadi menuju Kota Pematangsiantar dan Tanah Jawa.
Sedangkan jajaran instansi terkait dari Pemprov Sumut, Pemkab Simalungun, kepolisian, TNI, dan pihak perkebunan berkoordinasi untuk penanganan jalan tersebut.
Di lokasi, satu unit alat berat diberdayakan untuk mengeruk tanah yang rawan mengantisipasi longsor lanjutan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Jalan umum di kawasan Nagori (Desa) Marubun Jaya yang lebarnya enam meteran itu kini tersisa setengah meter saja dengan kondisi retak-retak, sehingga rawan amblas.
Camat Tanah Jawa, Parolan Sidauruk mengatakan, longsor jalan semakin luas saat hujan deras pada Minggu menjelang malam (31/3).
Dikatakan, kerusakan jalan lintas tersebut sudah berlangsung tahunan, dan terakhir terjadi kira-kira akhir tahun 2018, yang membuat akses tersisa kira-kira tiga meter.
Kondisi saat itu, jalan hanya diperbolehkan melintas dengan berat maksimum kurang dari delapan tonase dengan sistem buka tutup.
"Hari ini tutup total, menunggu perbaikan," katanya.
Baca juga: Masyarakat Simalungun desak perbaikan jalan longsor di Tanah Jawa
Baca juga: Longsoran di Tanah Jawa Simalungun semakin meluas, ruas jalan terancam putus
Baca juga: Masyarakat tuntut perbaikan jalan rusak Pematangsiantar - Simalungun
Kepolisian mengalihkan arus lalu lintas kendaraan roda empat ke kawasan jalan umum perkebunan, sementara roda dua melalui jembatan darurat persis di sebelah jalan yang amblas.
Angkutan umum mangkal di dua ujung jalan melayani penumpang yang tidak menggunakan kendaraan pribadi menuju Kota Pematangsiantar dan Tanah Jawa.
Sedangkan jajaran instansi terkait dari Pemprov Sumut, Pemkab Simalungun, kepolisian, TNI, dan pihak perkebunan berkoordinasi untuk penanganan jalan tersebut.
Di lokasi, satu unit alat berat diberdayakan untuk mengeruk tanah yang rawan mengantisipasi longsor lanjutan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019