Simalungun (Antaranews Sumut) - Masyarakat dan pengguna ruas jalan Kota Pematangsiantar - Kabupaten Simalungun arah Tanah Jawa menuntut Pemprov Sumut segera memperbaiki sarana tranportasi yang mengalami kerusakan.

"Sudah tahunan, sudah banyak yang kecelakaan, kapan lagi," kata Ino (51), warga Kecamatan Siantar Marihat, Kota Pematangsiantar, Rabu.

Ayah dua anak yang jarak kediaman dengan titik kerusakan terparah itu sejauh kira-kira 300 meter itu, harus ekstra hati-hati ketika melintas di depan markas Yonif 122 Tombak Sakti.

Apalagi saat hujan, ruas jalan itu tergenang air setinggi lutut orang dewasa atau setara kira-kira 60 Cm, dan semakin rawan dengan kecelakaan.

Dia mengatakan, jajaran Yonif 122 Tombak Sakti berulang kali gotong royong menutup lubang dan meratakan jalan dengan pasir batu untuk kenyamanan dan keselamatan pengendara.

Namun penanganan sebisanya itu tidak bertahan lama, karena kerusakan terjadi lagi saat hujan dan mobilitas kendaraan yang melintas.

Anggota DPRD Simalungun, Dadang Pramono berharap Pemprovsu tidak menutup mata dengan kerusakan jalan provinsi di Desa Marihat Baris, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun itu.

Politisi Partai Demokrat itu mengaku memberikan kesadaran kepada warga yang kesal dan berniat memblokir jalan tersebut, supaya lalulintas tidak terganggu.

Pewarta: Waristo

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019