Simalungun (Antaranews Sumut) - Longsoran ruas jalan penghubung Kota Pematangsiantar dengan Kabupaten Simalungun jurusan Tanah Jawa semakin meluas dan terancam putus akibat musim hujan.

Pantauan pada Minggu (3/2), ruas jalan di Nagori (Desa) Marubun Jaya itu hanya bisa dilalui satu kendaraan roda empat ukuran kecil dengan sistem buka tutup.

Kanit Lantas Polsek Tanah Jawa, Iptu Jhoni Silalahi, mengatakan untuk keselamatan pengendara dan mengantisipasi meluasnya longsoran, kendaraan kapasitas di atas 10 ton tidak diizinkan melintas.

Kendaraan besar dan berat diarahkan melintas memutar melalui jalan alternatif di kawasan permukiman pendudukan dan areal perkebunan.

Pangulu (Kepala Desa) setempat, Sarinah, mengatakan gorong-gorong yang dipasang saat ruas jalan longsor dan jalan putus total beberapa tahun lalu itu tidak mampu menampung debit air hujan.

Air hujan yang meluap dari perkebunan kelapa sawit itu terus menggerus tanah, mengakibatkan jurang longsoran semakin melebar dan menyisakan ruas jalan kira-kira dua meter.

Pemangku kepentingan Kecamatan Tanah Jawa juga sudah berupaya mengatasi amblas susulan dan keselamatan pengendara dengan membuat tanggul pembatas jalan.

Warga setempat, Ahmad Azhari, mengatakan jalan longsor tersebut merupakan akses satu-satunya yang nyaman dilalui kendaraan berat maupun sedang.

"Jalan alternatif itu kurang nyaman karena harus melalui jalan milik perkebunan dan memakan waktu lebih lama mengingat kondisi jalan bukan aspal," katanya.

Untuk itu warga mendesak pemerintah segera memperbaiki jalan longsor sebelum ada korban jiwa atau jalan putus total.

Pewarta: Waristo

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019