Istri terduga teroris Husain alias Abu Hamzah yang meledakkan diri bersama anaknya di dalam kediamannya di Sibolga pada Rabu dini hari, disebut lebih radikal daripada suaminya.

"Abu Hamzah menyampaikan kepada penyidik Densus 88, istrinya lebih keras pemahamannya dibanding dia sendiri. Lebih militan istrinya," tutur Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Rabu.

Hal tersebut pun dapat terlihat dari kenekatannya meledakkan bom padahal terdapat balita di dalam rumah itu dan negosiasi serta imbauan yang diupayakan polisi selama hampir 10 jam tidak dipedulikan.

Husain juga sempat menyampaikan imbauan kepada istrinya, meski menyebut istrinya lebih kuat terpapar paham ISIS dibanding dirinya sendiri.

Dalam negosiasi yang dipimpin oleh Kapolda Sumut bersama Kapolres Sibolga, Bupati Sibolga serta Dandim 0211, takmir masjid turut disertakan untuk meyakinkan perempuan berusia sekitar 30 tahun itu.

Namun, dari pukul 01.20 WIB sampai jam 01.40 WIB terdengar suara ledakan dari dalam rumah dan terdapat ledakan susulan kembali setelah beberapa saat.

Akibat ledakan itu, kebakaran di rumah yang berada di kawasan padat penduduk tersebut terjadi. Si Jago Merah berhasil dipadamkan sekitar pukul 04.00 WIB.

"Setelah itu baru aparat berhasil mengevakuasi tubuh korban. Siang ini baru bisa diidentifikasi," kata Dedi Prasetyo.

Jasad seorang perempuan serta balita telah ditemukan di rumah terduga teroris Husain alias Abu Hamzah di Jalan KH Ahmad Dahlan, Sibolga Sambas, Sibolga, dalam keadaan hancur.
 

Pewarta: Antara

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019