Forum Petani Sipirok membahas soal hama monyet dan akan menyurati berbagai pihak terkait seperti dinas pertanian, kehutanan serta BKSDA mengingat banyak kerugian yang dialami petani akibat hama monyet itu.

"Tujuan kita hendak bekerjasama dengan petani menangani hama monyet tersebut, dan agar tidak salah langkah," kata Ketua Forum Petani Sipirok (FPS) Mara Adil Hutasuhut, Jumat.

Bersama Herman Harahap, bendahara FPS, Mara Adil menjelaskan kawanan monyet dua tahun belakangan ini sudah sangat mengganggu lahan pertanian khususnya di lembah Tor (gunung) Sibual-buali dan lembah Tor Sibohi.

Kawanan monyet itu hingga merusak tanaman seperti pisang, kopi, cabai, bahkan padi sekalipun, dilahan yang di tanam warga.

"Terkadang kawanan monyet nekad 'menyerang' mendatangi permukiman warga sekitar, sampai membuat ketakutan warga utamanya perempuan," sebutnya.

Baik Mara Adil maupun Herman, keduanya, berharap setelah surat forum di kirim ada respon positif dari pihak terkait agar hama monyet ini bisa diatasi dengan baik.

"Kembangbiakan monyet cukup cepat, membasminya sulit karena diatas dahan, lagi cerdik, bila tidak segera cepat diatasi petani bakal semakin malas berkebun karena terus merugi," kata Herman.

Saat membahas hama monyet, kata Herman, dihadiri puluhan anggota FPS, di Desa Poldung Lombang, Sipirok, tepatnya di kebun milik warga bernama Sadam Husein Hutasuhut.

"FPS setiap bulan aktif membahas segala permasalahan atau persoalan yang muncul di tengah-tengah masyarakat kelompok tani Sipirok yang jumlahnya mencapai ratusan kelompok," kata Herman.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019