Taput (Antaranews Sumut) - Seratusan hektare lahan pertanian di Desa Sitampurung, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara terdampak jebolnya tanggul irigasi utama untuk pengairan areal pertanian akibat tingginya debit air setelah daerah itu dilanda hujan lebat dalam beberapa hari terakhir.

"Hasil tinjauan langsung ke lokasi, sedikitnya 130 ha areal persawahan terdampak atas jebolnya dinding saluran irigasi," ujar Kepala Dinas Pertanian Tapanuli Utara, Sondang EY Pasaribu, Minggu (3/2) malam.

Lebih rinci diungkapkan, areal yang tersapu luapan air dan material pasir seluas 30 ha areal persawahan di Desa Sitampurung. Sementara, luasan areal lainnya, yakni sekitar 80 ha terdapat di wilayah Desa Lubis.

"Untuk menyikapi peristiwa ini Pak Bupati sudah memerintahkan tindakan penanganan segera oleh BPBD," terangnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapanuli Utara, Bonggas Pasaribu yang dihubungi terpisah juga membenarkan peristiwa jebolnya tanggul irigasi tersebut.

"Tanggul irigasinya pecah, areal persawahan terdampak luapan air. Secepatnya, langkah penanganan akan dilakukan," sebutnya.

Menurut Lumbantoruan, salah seorang pemilik lahan, langkah penanganan segera atas jebolnya tanggul irigasi memang sangat dibutuhkan. Sebab dampak yang diakibatkan dikhawatirkan akan meluas di tengah musim awal tanam padi di wilayah itu. 

"Tidak hanya luasan lahan yang saat ini telah dibanjiri air dan dipenuhi material lumpur. Namun, ratusan hektar lahan di bagian hilir saluran irigasi akan terancam kekeringan atas jebolnya tanggul irigasi ini," jelasnya.

Pewarta: Rinto Aritonang

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019