Medan (Antaranews Sumut) - Sebanyak 39 warga Desa Halado, Kecamatan Pintu Pohan Meranti, Kabupaten Toba Samosir, Provinsi Sumatera Utara, diungsikan ke lokasi yang lebih aman guna menghindari longsor susulan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Toba Samosir, Herbet Pasaribu, dihubungi dari Medan, Sabtu (15/12) malam mengatakan warga yang diungsikan sebanyak delapan kepala keluarga (KK) yang menghuni delapan unit rumah di Desa Halado.
Untuk sementara warga tersebut ditempatkan di balai desa dan di rumah penduduk yang dianggap aman dan jauh dari lokasi longsor yang menelan korban jiwa.
"Pemindahan warga hanya sementara untuk menjaga hal-hal yang tidak diingini," ujar Herbet.
Baca: Gubernur Sumut minta pencarian korban longsor di Toba Samosir dilanjutkan
Baca juga: Satu lagi korban longsor di Toba Samosir ditemukan
Hujan deras masih mengguyur Kabupaten Toba Samosir hingga malam ini, dan hal tersebut dikhawatirkan dalam menyebabkan terjadinya longsor susulan. Cuaca yang masih ekstrem membuat Pemkab Toba Samosir terpaksa mengantisipasi agar tidak terjadi lagi bencana yang merenggut korban jiwa.
"Bahkan pergerakan tanah di lokasi tersebut kelihatannya masih ada, dan hal itu yang harus hindari. Kalau dianggap perlu relokasi warga, akan kita pikirkan kemudian," katanya.
Sebelumnya, tim gabungan yang terdiri atas Basarnas, TNI, Polri, BPBD, dan institusi terkait telah berhasil mengevakuasi delapan korban meninggal dunia dalam musibah tanah longsor tersebut.
Lima korban selamat dan dua lainnya masih hilang.
Musibah longsor terjadi Rabu (12/12) sekitar pukul 23.30 WIB. Material longsor menimpa tiga unit rumah warga.
Saat evakuasi dilakukan, longsor susulan kembali terjadi dan menerjang alat berat yang sedang bekerja di lokasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Toba Samosir, Herbet Pasaribu, dihubungi dari Medan, Sabtu (15/12) malam mengatakan warga yang diungsikan sebanyak delapan kepala keluarga (KK) yang menghuni delapan unit rumah di Desa Halado.
Untuk sementara warga tersebut ditempatkan di balai desa dan di rumah penduduk yang dianggap aman dan jauh dari lokasi longsor yang menelan korban jiwa.
"Pemindahan warga hanya sementara untuk menjaga hal-hal yang tidak diingini," ujar Herbet.
Baca: Gubernur Sumut minta pencarian korban longsor di Toba Samosir dilanjutkan
Baca juga: Satu lagi korban longsor di Toba Samosir ditemukan
Hujan deras masih mengguyur Kabupaten Toba Samosir hingga malam ini, dan hal tersebut dikhawatirkan dalam menyebabkan terjadinya longsor susulan. Cuaca yang masih ekstrem membuat Pemkab Toba Samosir terpaksa mengantisipasi agar tidak terjadi lagi bencana yang merenggut korban jiwa.
"Bahkan pergerakan tanah di lokasi tersebut kelihatannya masih ada, dan hal itu yang harus hindari. Kalau dianggap perlu relokasi warga, akan kita pikirkan kemudian," katanya.
Sebelumnya, tim gabungan yang terdiri atas Basarnas, TNI, Polri, BPBD, dan institusi terkait telah berhasil mengevakuasi delapan korban meninggal dunia dalam musibah tanah longsor tersebut.
Lima korban selamat dan dua lainnya masih hilang.
Musibah longsor terjadi Rabu (12/12) sekitar pukul 23.30 WIB. Material longsor menimpa tiga unit rumah warga.
Saat evakuasi dilakukan, longsor susulan kembali terjadi dan menerjang alat berat yang sedang bekerja di lokasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018