Medan (ANTARA) - Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Provinsi Sumatera Utara mencatat sebanyak 150 orang terdampak akibat bencana banjir yang melanda Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang.
Berdasarkan laporan yang diterima, di Medan, Jumat, bencana banjir yang melanda Desa Paya Bakung Dusum XII satu hilir itu terjadi akibat meluapnya air Sungai Sei Diski yang terjadi pada Jumat (22/11) lalu. Akibatnya, ratusan warga yang terdiri dari 40 kartu keluarga, persawahan dan sebagian infrastruktur juga terdampak akibat meluapnya air sungai tersebut.
Kepala Bidang Penanganan Darurat, Peralatan, dan Logistik BPBD Sumut Sri Wahyuni Pancasilawati sebelumnya mengatakan pada periode yang sama empat kabupaten juga mengalami bencana alam.
"Empat kabupaten yang terjadi bencana alam terjadi di Kabupaten Deli Serdang, Tapanuli Selatan, Karo dan Padang Lawas," ujar Sri Wahyuni.
Yuyun menjelaskan, bencana alam yang terjadi di empat kabupaten itu merupakan hasil prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Sumatera Utara yang menyatakan bulan November dan Desember sebagai puncak musim hujan.
"BMKG menuliskan bahwa akan terjadi dalam satu minggu terakhir wilayah Sumatera Utara akan terlanda hujan setiap hari. Itu di 21 dan 22 November 2024. dan ada empat kabupaten mengalami banjir bandang, longsor dan banjir," kata dia.
Atas kejadian tersebut, Yuyun, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa pihaknya bersama pemangku kebijakan terkait melakukan berbagai upaya penanganan di daerah yang terdampak bencana alam.
Yuyun mengatakan bahwa pihaknya menurunkan sejumlah personel untuk membantu para warga yang terdampak atas bencana alam tersebut.
Saat ini, berdasarkan laporan Pusdalops PB Sumut itu, Kecamatan Hamparan Perak,Desa Paya Bakung Dusun XII satu hilir banjir yang melanda 150 warga itu telah berangsur surut dan tidak ada yang mengungsi.
Koordinasi dengan pemerintah pemangku kebijakan terkait, meninjau lokasi banjir dan melakukan assessment terus dilakukan BPBD dalam penanganan akibat bencana banjir itu.
Berdasarkan laporan itu juga,banjir yang melanda ratusan warga yang terdiri dari 40 kartu keluarga itu tidak ada korban jiwa maupun korban luka-luka.
Kepala Balai BMKG Wilayah I Medan Hendro Nugroho mengatakan sesuai data curah hujan beberapa stasiun BMKG di Sumatera Utara, tercatat intensitas hujan pada kategori sedang hingga tinggi dengan durasi yang cukup lama.
"Analisis kondisi atmosfer, fase MJO (Madden Julian Oscillation) selama satu minggu terakhir berada pada fase 2 dan 3, didukung nilai IOD (Indian Ocean Dipole) pada fase negatif sebesar -0,73," ujar Hendro Nugroho.