Tapanuli Selatan (Antaranews Sumut) - Untuk Indonesia yang lebih baik kedepan, Bupati Tapanuli Selatan Syahrul M.Pasaribu mengajak ribuan jamaah dari berbagai organisasi keagamaan Islam untuk dapat memperkokoh ukhuwah islamiyah.
Ajakan tersebut diserukan Syahrul pada acara Tabligh Akbar dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1440 hijriyah.Tahun 2018, Rabu, di lapangan bola PTPN III Batangtoru, yang menghadirkan Ustad Solmed (Sholeh Mahmud Nasution).
Organisasi keagamaan islam tersebut dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdathul Ulama (NU), Muhammadiyah, Al Jam'iyatul Washliyah, Muslimat NU dan santri dari pondok pesantren se-Kabupaten Tapanuli Selatan.
Mantan Kapolres Tapsel yang sekarang menjabat sebagai Wadir Lantas Polda Aceh AKBP Muhammad Iqbal Sik, yang digantikan Kapolres Tapsel yang baru AKBP Irwa Zaini Adip Sik, Dandim 0212/TS Letkol Inf. Akbar Nofrizal Yusananto, Danyon 123 Rajawali Letkol Inf. Roy Chandra Sihombing, tambah.
Tokoh Sumut ?mantan Dirut Tapanuli Selatan Membangun Syamsul Qamar, Ketua MUI Tapsel, Manager PTPN 3 Batangtoru, Camat dan Forkopimka Batangtoru, Pimpinan Organisasi Keagamaan, Kakan Kemenag Tapsel Saripuddin Siregar hadir diacara tabligh akbar tersebut.
Tema yang diusung;"Dengan semangat Maulid Nabi Muhammad SAW kita tingkatkan kesatuan dan persatuan dalam menjaga keutuhan NKRI." Karenanya, sesuai tema mari kita pupuk rasa persatuan dan kekompakan demi Indonesia lebih baik kedepan.
Ia mengatakan, persatuan dan kesatuan merupakan modal dasar dalam untuk sebuah pembangunan. Seperti contohnya, alokasi anggaran Dana Desa sudah sangat bermanfaat bagi peningakatan kesejahteraan masyarakat yang tinggal di desa.
"Saya kira kita patut berterimakasih kepada Presiden kita Joki Widodo, berkat dana desa yang sudah mendorong kemajuan pembangunan berbagai bidang dian suda dinikmati masyarakat desa utamanya di Tapsel,"katanya.
Syahrul juga menyinggung dimasa Jokowi pulalah ditetapkannya 22 oktober sebagai Hari Santri Nasional melalui Perpres Nomor 22 Tahun 2015, yang merupakan pengakuan serta perhatian terhadap santri.
"Hal tersebut juga merupakan bagian dari sebuah pembangunan mental spritual,"katanya, seraya mengajak seluruh unsur yang hadir untuk tetap ber (satu) dan bergandeng tangan demi persatuan dan kesatuan dan NKRI.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018
Ajakan tersebut diserukan Syahrul pada acara Tabligh Akbar dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1440 hijriyah.Tahun 2018, Rabu, di lapangan bola PTPN III Batangtoru, yang menghadirkan Ustad Solmed (Sholeh Mahmud Nasution).
Organisasi keagamaan islam tersebut dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdathul Ulama (NU), Muhammadiyah, Al Jam'iyatul Washliyah, Muslimat NU dan santri dari pondok pesantren se-Kabupaten Tapanuli Selatan.
Mantan Kapolres Tapsel yang sekarang menjabat sebagai Wadir Lantas Polda Aceh AKBP Muhammad Iqbal Sik, yang digantikan Kapolres Tapsel yang baru AKBP Irwa Zaini Adip Sik, Dandim 0212/TS Letkol Inf. Akbar Nofrizal Yusananto, Danyon 123 Rajawali Letkol Inf. Roy Chandra Sihombing, tambah.
Tokoh Sumut ?mantan Dirut Tapanuli Selatan Membangun Syamsul Qamar, Ketua MUI Tapsel, Manager PTPN 3 Batangtoru, Camat dan Forkopimka Batangtoru, Pimpinan Organisasi Keagamaan, Kakan Kemenag Tapsel Saripuddin Siregar hadir diacara tabligh akbar tersebut.
Tema yang diusung;"Dengan semangat Maulid Nabi Muhammad SAW kita tingkatkan kesatuan dan persatuan dalam menjaga keutuhan NKRI." Karenanya, sesuai tema mari kita pupuk rasa persatuan dan kekompakan demi Indonesia lebih baik kedepan.
Ia mengatakan, persatuan dan kesatuan merupakan modal dasar dalam untuk sebuah pembangunan. Seperti contohnya, alokasi anggaran Dana Desa sudah sangat bermanfaat bagi peningakatan kesejahteraan masyarakat yang tinggal di desa.
"Saya kira kita patut berterimakasih kepada Presiden kita Joki Widodo, berkat dana desa yang sudah mendorong kemajuan pembangunan berbagai bidang dian suda dinikmati masyarakat desa utamanya di Tapsel,"katanya.
Syahrul juga menyinggung dimasa Jokowi pulalah ditetapkannya 22 oktober sebagai Hari Santri Nasional melalui Perpres Nomor 22 Tahun 2015, yang merupakan pengakuan serta perhatian terhadap santri.
"Hal tersebut juga merupakan bagian dari sebuah pembangunan mental spritual,"katanya, seraya mengajak seluruh unsur yang hadir untuk tetap ber (satu) dan bergandeng tangan demi persatuan dan kesatuan dan NKRI.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018