Gunungsitoli (Antara)-Pemerintah Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara, mengajak masyarakat untuk menolak isu sara atau adu domba yang mengatasnamakan agama untuk meraih simpatik.
"Isu sara dan agama yang dihembuskan pihak pihak tertentu dalam meraih simpatik masyarakat dapat menimbulkan konflik antar umat beragama," kata Sekda Kota Gunungsitoli Ir.Agustinus Zega pada silahturahmi Kapolres Nias dengan tokoh lintas agama di Aula Kamtibmas Polres Nias, Sumatera Utara, Kamis.
Ia mengatakan, kerukunan umat beragama di Kota Gunungsitoli selama ini sudah terbina dengan sangat baik, dan semua dilandasi oleh toleransi, saling menghargai dan pengertian sesama umat beragama.
Kondisi tersebut menjadi modal besar bagi pemerintah dalam menjalankan roda pemerintah dan melakukan pembangunan di Kota Gunungsitoli.
"Kalau kerukunan tidak terjaga dengan baik, maka pemerintah tidak bisa berbuat apa-apa. Jangan percaya isu sara dan agama yang dihembuskan pihak pihak tertentu dalam meraih simpati masyarakat untuk menimbulkan konflik antar umat beragama," katanya.
Sementara Kapolres Nias AKBP. Deni Kurniawan mengatakan, pihaknya sengaja menggelar silaturahmi dengan tokoh lintas agama yang yujuannya agar semua bisa bergandengan tangan dalam menciptakan situasi yang aman dan kondusif menjelang pemilihan umum tahun 2019.
Ia berharap pertemuan dengan tokoh lintas agama di Kota Gunungsitoli dan Kabupaten Nias bisa memberikan saran dan masukan positif kepada Polres Nias.
"Kami bersyukur bisa tinggal di Pulau Nias yang masyarakatnya rukun dan tidak pernah ada konflik horizontal. Hari ini acara yang kita gelar khusus untuk Kota Gunungsitoli dan Kabupaten Nias, sedangkan untuk Nias Barat dan Nias Utara kita jadwalkan bulan November," katanya.***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018
"Isu sara dan agama yang dihembuskan pihak pihak tertentu dalam meraih simpatik masyarakat dapat menimbulkan konflik antar umat beragama," kata Sekda Kota Gunungsitoli Ir.Agustinus Zega pada silahturahmi Kapolres Nias dengan tokoh lintas agama di Aula Kamtibmas Polres Nias, Sumatera Utara, Kamis.
Ia mengatakan, kerukunan umat beragama di Kota Gunungsitoli selama ini sudah terbina dengan sangat baik, dan semua dilandasi oleh toleransi, saling menghargai dan pengertian sesama umat beragama.
Kondisi tersebut menjadi modal besar bagi pemerintah dalam menjalankan roda pemerintah dan melakukan pembangunan di Kota Gunungsitoli.
"Kalau kerukunan tidak terjaga dengan baik, maka pemerintah tidak bisa berbuat apa-apa. Jangan percaya isu sara dan agama yang dihembuskan pihak pihak tertentu dalam meraih simpati masyarakat untuk menimbulkan konflik antar umat beragama," katanya.
Sementara Kapolres Nias AKBP. Deni Kurniawan mengatakan, pihaknya sengaja menggelar silaturahmi dengan tokoh lintas agama yang yujuannya agar semua bisa bergandengan tangan dalam menciptakan situasi yang aman dan kondusif menjelang pemilihan umum tahun 2019.
Ia berharap pertemuan dengan tokoh lintas agama di Kota Gunungsitoli dan Kabupaten Nias bisa memberikan saran dan masukan positif kepada Polres Nias.
"Kami bersyukur bisa tinggal di Pulau Nias yang masyarakatnya rukun dan tidak pernah ada konflik horizontal. Hari ini acara yang kita gelar khusus untuk Kota Gunungsitoli dan Kabupaten Nias, sedangkan untuk Nias Barat dan Nias Utara kita jadwalkan bulan November," katanya.***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018