Tapanuli Selatan (Antaranews Sumut) - Banjir akibat luapan sungai Batangtoru Tapanuli Selatan kembali merendam ratusan rumah warga di Kecamatan Angkola Sangkunur, Kabupaten Tapanuli Selatan setelah tiga minggu kebelakang.

Kepala Desa Simataniari Habibullah Harahap menghubungi Antara di Sipirok, Jumat, mengatakan, meluapnya sungai terbesar di Tapanuli Selatan itu diakibatkan dua hari belakangan ini intensitas hujan di wilayah itu cukup tinggi.

"Hujan yang mengguyur Tapanuli Selatan (Angkola Sangkunur) sejak Kamis - Jumat (11-12/10) tambah banjir kiriman daerah tetangga Tapanuli Utara menyebakan sungai Batangtoru itu meluap,"jelasnya.

Selain luapan sungai Batangtoru, aliran sungai Angkola Sangkunur semakin menambah derasnya debit air masuk pemukiman yang dalamnya sampai mencapai satu meter lebih.

"Selain 158 rumah penduduk yang terendam belasan hektare persawahan dan perkebunan disekitar Desa Simataniari, Dusun Pardomuan dan Dusun Setia Baru tersebut tidak luput dari terjangan air,"katanya.
 
Sejumlah aparat dari Kecamatan Angkola Sangkunur dibantu unsur TNI/Polri dan BPBD daerah itu menggunakan perahu memantau kondisi banjir Tapsel (Antaranews sumut/kodir)


Memang korban jiwa tidak ada, hanya saja aktifitas sebagain warga menjadi terganggu, sebagian mengungsi kelokasi lebih aman, siswa sekolah SDN Tindoan Laut - SMPN 2 Simataniari terpaksa diliburkan akibat banjir tersebut.

"Seluruh aparat kecamatan baik Camat, unsur TNI/Polri bersama sejumlah personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat turun ke okasi banjir untuk membantu masyarakat,"katanya.

Kepala BPBD Tapanuli Selatan Ilham Suhardi dihubungi Antara, Jumat sore, mengatakan, pihaknya lagi berada di lapangan turut membantu masyarakat yang rumahnya terendam banjir.

"Kita juga sedang melakukan pendataan dilapangan sejauh mana kondisi dampak dari banjir tersebut,"kata Ilham seraya mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan berharap juga air cepat surut. 

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018