Tapanuli Selatan (Antaranews Sumut) - Petani Kecamatan Angkola Muaratais, Kabupaten Tapanuli Selatan diajak untuk menerapkan satu pola tanam (serentak) untuk meminimalisir serangan hama tikus terhadap tanaman padi sawah mereka di daerah itu.

Kesepakatan satu pola tanam sesuai rapat koordinasi antara Camat Angkola Muara Tais AM.Fadhil Harahap dengan BPP, PHP, PPL, KTNA, Koptan di Kantor Balai Penyuluh Pertanian Huta Holbung Batang Angkola, Tapanuli Selatan, Senin.

Terungkap, empat tahun terakhir hama tikus di daerah itu sudah sangat meresahkan petani. Bahkan, tidak jarang sejumlah petani padi sawah mengalami gagal panen akibat serangan tikus tersebut.

Menurut Fadhil yang baru 20 hari diangkat sebagai Camat Angkola Muara Tais sejalan diresmikannya Kecamatan Angkola Muaratais 7 Agustus 2018 lalu oleh pihak Kemendagri Eko Subowodenga, juga Pj.Gubernur Sumut, pola tanam serentak cukup efektif mengurangi serangan hama tikus tersebut.

"Kita akan bergerak terus menyosialisasikan mengajak masyarakat petani, kepala desa, kelompok tani untuk menerapkan pola tanam serentak. Kalau bisa musim tanam awal Tahun 2019 sudah dimulai,"kata Fadhil memiliki motto "kerja cepat, kerja tepat dan kerja bertanggungjawab."

Kecamatan Angkola Muaratais yang memiliki sebanyak 13 Desa/2 Kelurahan ini memiliki luas areal persawahan lebih kurang  1080 Hektare (Ha) dengan musim tanam (MT) 2,5 per tahun.

"Sayangnya hama tikus sering menghantam tanaman padi sawah warga yang mengakibatkan kerugian tingkat petani akibat sering gagal panen atau puso,"tambah Ketua BPP Huta Holbung Erwin.

Camat Angkola Muaratais Fadhil - Ketua BPP Holubung, Batang Angkola Erwin juga PHP (petugas hama penyakit) Batang Angkola Khoiruddin Marpaung sepakat all out bersama PPL dan masyarakat petani membasmi tikus dalam rangka peningkatan produktifitas petani di daerah itu.
 
Camat Kecamatan Angkola Muaratais AM.Fadhil Harahap (tengah) usai bertemu Kepala Desa Pargumbangan Pargaulan Harahap, Kelompok Tani dan PPL, KTNA setempat dalam rangka rencana pola tanam padi serentak di desa tersebut pada 2019. (Antaranews Sumut/kodir)


Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat

Sisi lain, Fadhil juga menekankan agar seluruh Kepala Desa khususnya Kepala Desa yang baru dilantik tahun 2018 ini dapat menampung program pemberdayaan perekonomian masyarakat dalam Musrembang Desa yang melibatkan seluruh stakeholder yang ada di Desa tersebut.

"Saya tidak akan menandatangani hasil MusrembangDes apabila program pemberdayaan perekonomian masyarakat tidak dimasukkan  di dalamnya,"tegas Camat seraya mengatakan perekonomian masyarakat desa penting dalam rangka mengantisipasi pasar bebas, kemudian agarDesa juga bisa mandiri.

Angkola Muaratais lewat dana desa 2019 kata Fadhil harus bisa berubah, pertama perubahan perekonomian warga desa dari sektor pertanian, perkebunan dan perikanan, kedua guru-guru mengaji adakan bimbingan belajar setiap desa tambah pembentukan BUMDes dan terkahir pemasangan website.

"Dengan pola tanam beras putih untuk kebutuhan dan beras merah diperjualbelikan, kedepan kita harap kehidupan masyarakat petani Angkola Muaratais dapat lebih sejahtera lagi,"tambahnya.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018