Tapanuli Selatan (Antaranews Sumut) - Realisasi Investasi pada triwulan pertama (Januari - Maret) 2018 Kabupaten Tapanuli Selatan mencapai nilai Rp 920 Milyar (M) lebih.
"Itu hasil Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) langsung kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI melalui sistem aplikasi online (SPIPISE)," kata Mimi R.Rangkuti, saat bertemu dengan Antara, Sabtu di Padangsidimpuan.
Kabid pengawasan dan pengendalian pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPPTSP) Provinsi Sumut ini menyampaikan, realisasi investasi terdiri dari Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal dalam Negeri (PMDN)
"Realisasi investasi Rp920 milyar (terdiri dari PMA Rp 916 M dan PMDN hampir mencapai Rp4 M)," ujarnya tanpa membandingkan periode yang sama di 2017.
Bahkan untuk investasi PMA Tapanuli Selatan peringkat atas dari seluruh kabupaten/kota di Sumut mencapai Rp916 M.
"Potensi sumber daya alam Tapanuli Selatan memang luar biasa. Kehadiran investasi akan dapat mensejahterakan masyarakatnya,"sebutnya.
Ditinjau dari capaian Kabupaten/Kota di Sumut (PMA + PMDN), tambahnya, pada triwulan pertama 2018, Kabupaten Tapanuli Selatan menempati peringkat ketiga dengan nilai investasi Rp 920.266,99. Peringkat pertama Kabupaten Deli Serdang Rp 1.136.905,86 T di susul peringkat kedua Kota Medan Rp 1.032.983,05 T.
Dibawah Tapanuli Selatan atau posisi keempat Kabupaten Mandailing Natal senilai Rp754.854,41 M. Namun, untuk realisasi khusus PMA Mandailing Natal menduduki peringkat kedua Rp 740.853,81 M setelah Tapanuli Selatan Rp 916.289,29 M.
Sementara Kadis DPMPPTSP Tapanuli Selatan Abadi Siregar, Sabtu, kepada Antara mengatakan target realisasi investasi 2018 mencapai empat triliun rupiah.
Abadi mengungkapkan penyumbang investasi di Tapanuli Selatan tersebut perusahaan pertambangan emas Batangtoru PT.Agincourt Resources, PLTA Batangtoru PT.NSHE dan perkebunan sawit PT.Austindo Nusantara Jaya Agri Siais.
"Guna mencapai target 2018 kiranya langkah ketiga perusahaan ini dapat diikuti perusahan lain melaporkan kegiatannya melalui LKPM online (SPIPISE) ke BPKM RI," harap Abadi yang menyatakan target 2018 naik Rp 1 T dibanding target investasi 2017 sebesar Rp 3 T.
Abadi menambahkan terkait investasi pihaknya intens berkoordinasi dengan Bupati Tapanuli Selatan Syahrul M.Pasaribu, karena semua ini bertujuan menjadikan Tapanuli Selatan yang sehat, cerdas dan sejahtera.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018
"Itu hasil Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) langsung kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI melalui sistem aplikasi online (SPIPISE)," kata Mimi R.Rangkuti, saat bertemu dengan Antara, Sabtu di Padangsidimpuan.
Kabid pengawasan dan pengendalian pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPPTSP) Provinsi Sumut ini menyampaikan, realisasi investasi terdiri dari Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal dalam Negeri (PMDN)
"Realisasi investasi Rp920 milyar (terdiri dari PMA Rp 916 M dan PMDN hampir mencapai Rp4 M)," ujarnya tanpa membandingkan periode yang sama di 2017.
Bahkan untuk investasi PMA Tapanuli Selatan peringkat atas dari seluruh kabupaten/kota di Sumut mencapai Rp916 M.
"Potensi sumber daya alam Tapanuli Selatan memang luar biasa. Kehadiran investasi akan dapat mensejahterakan masyarakatnya,"sebutnya.
Ditinjau dari capaian Kabupaten/Kota di Sumut (PMA + PMDN), tambahnya, pada triwulan pertama 2018, Kabupaten Tapanuli Selatan menempati peringkat ketiga dengan nilai investasi Rp 920.266,99. Peringkat pertama Kabupaten Deli Serdang Rp 1.136.905,86 T di susul peringkat kedua Kota Medan Rp 1.032.983,05 T.
Dibawah Tapanuli Selatan atau posisi keempat Kabupaten Mandailing Natal senilai Rp754.854,41 M. Namun, untuk realisasi khusus PMA Mandailing Natal menduduki peringkat kedua Rp 740.853,81 M setelah Tapanuli Selatan Rp 916.289,29 M.
Sementara Kadis DPMPPTSP Tapanuli Selatan Abadi Siregar, Sabtu, kepada Antara mengatakan target realisasi investasi 2018 mencapai empat triliun rupiah.
Abadi mengungkapkan penyumbang investasi di Tapanuli Selatan tersebut perusahaan pertambangan emas Batangtoru PT.Agincourt Resources, PLTA Batangtoru PT.NSHE dan perkebunan sawit PT.Austindo Nusantara Jaya Agri Siais.
"Guna mencapai target 2018 kiranya langkah ketiga perusahaan ini dapat diikuti perusahan lain melaporkan kegiatannya melalui LKPM online (SPIPISE) ke BPKM RI," harap Abadi yang menyatakan target 2018 naik Rp 1 T dibanding target investasi 2017 sebesar Rp 3 T.
Abadi menambahkan terkait investasi pihaknya intens berkoordinasi dengan Bupati Tapanuli Selatan Syahrul M.Pasaribu, karena semua ini bertujuan menjadikan Tapanuli Selatan yang sehat, cerdas dan sejahtera.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018