Tanjungbalai (Antaranews Sumut) -  Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Tanjungbalai melaunching G-Kito atau galery yang menampilkan produk unggulan daerah, berupa batik khas daerah dan kerajinan tangan berbahan kerang-kerangan serta batok kelapa, Selasa.

Sekretaris Dekranasda Tanjungbalai Irmalinda Siahaan mengatakan, G-Kito itu merupakan wadah untuk menampilkan sekaligus memasarkan hasil kerajinan tangan pengrajin lokal binaan Dekranasda yang diketuai Ny.Sri Silvisa Novita Syahrial.

Menurut dia, kain batik khas daerah bermotif keanekaragaman "buah laut" itu merupakan hasil desain Ketua Dekranasda yang juga Ketua TP. PKK Kota Tanjungbalai dan dikerjakan tangan-tangan terampil pengrajin daerah.

Selain "Batik Kito" ada juga kerajinan tangan berupa berupa tas jinjing, pot bunga, kotak tisu dan pensil, balai, celengan, cermin dan akseoris lainnya dari batok kelapa dan kerang-kerangan, serta lukisan/kaligrafi berbahan dasar bulu ayam yang selama ini belum dimanfaatkan menjadi suatu barang bernilai ekonomi tinggi.

Selama ini, kata Irma, walau pun belum maksimal, namun hasil kerajinan tangan berbahan dasar kerang-kerangan banyak diminati (dibeli) oleh wisatawan asal Malaysia dan tamu-tamu daerah yang datang berkunjung ke Tanjungbalai.

"Melalui G-Kito ini, diharapkan kedepannya semua produk unggulan daerah bisa dipasarkan dengan baik dalam rangka mengangkat taraf ekonomi warga dan mendukung salah satu misi pemerintah daerah yaitu Sejahtera," ungkap Irmalinda yang juga kepala bidang perindustrian pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian Pemkot Tanjungbalai itu.
 
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Tanjungbalai Arman Padilah mengakui pihaknya terus mendorong dan berupaya memasilitasi para pengrajin daerah binaan Dekranasda untuk terus berkarya dan berinovasi.

"Salah satu wujud dukungan yakni melakukan pelatihan dan menampilkan prodak unggulan daerah ini dalam event regional seperti Pekan Raya Sumatera Utara maupun pameran-pameran yang dilaksanakan pemerintah pusat," ujarnya.

Sesuai catatan, sehelai kain batik berbahan katun berukuran 2,30 meter dibandrol seharga Rp200.000 per helai. Sedangkan batik berbahan dolby dengan ukuran yang sama Rp250.000 per helai.

Aksesoris dan hiasan dinding berbahan batok kelapa, kerang-kerangan dan bulu ayam dibandrol mulai Rp50.000 hingga Rp800.000 sesuai dengan besar, kualitas dan tingkat kesulitan dalam mengerjakannya.

Bagi warga lokal mau pun luar daerah yang ingin berbelanja atau sekedar cuci mata, silakan berkunjung ke G-Kito yang berada di sekretariat Dekranasda, jalan Imam Bonjol Kota Tanjungbalai. ***4*** (KR-YWK)

Pewarta: Yan Aswika

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018