Medan (Antaranews Sumut) - Rencana Republik Rakyat Tiongkok atau RRT yang akan meningkatkan impor minyak sawit sebanyak 500.000 ton dari 3,73 juta ton di 2017 dipastikan akan menguntungkan Sumatera Utara.

"Sumut dikenal dengan penghasil minyak sawit mentah/crude palm oil sehingga kalau Tiongkok menaikkan impor, maka hal itu akan menguntungkan Sumut, "ujar Konsulat Jenderal atau Konjen RRT di Medan, Sun Ang di Medan, Minggu.

Dia menjelaskan, peningkatan kerja sama dagang dan bisnis antara RRT dan Indonesia merupakan kesepakatan yang dinyatakan presiden kedua negara itu.

" Dengan meningkatnya ekspor minyak sawit tentunya akan menguntungkan pengusaha dan petani serta pemerintah Sumut," katanya.

Baca juga: Sumut-RRT sepakat tingkatkan kerja sama bisnis

Dia berharap pengusaha Sumut ada yang ikut di China International Import Expo yang akan digelar di Shanghai November 2018 dimana Indonesia sudah memastikan berpartisipasi dalam pameran itu.

"Konjen RRT di Medan sangat meyakini kerja sama dagang dan bisnis antara pengusaha Tiongkok dan Sumut akan semakin baik ke depannya karena selama ini juga sudah cukup bagus, `" ujar Sun Ang.

Sekretaris Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Sumut, Laksamana Adiyaksa mengatakan, CPO memang menjadi salah satu andalan ekspor Sumut ke RRT.

Data Badan Pusat Statistik atau BPS Sumut, ujar Laksamana menunjukkan secara total, selama triwulan I 2018,.devisa Sumut dari ekspir CPO mencapai 845,262 juta dolar AS.

Dari total devisa itu, sebagian besar berasal dari ekspor ke RRT.

Selain ke RRT, ekspor CPO Sumut terbesar ke India dan Eropa.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018