Tapanuli Selatan (Antaranews Sumut) - Rabat beton sepanjang 110 meter lebar 2,5 meter jalan menuju masjid/surau di Kampung Pagaranri, Desa Pargarutan Dolok, Kecamatan Angkola Timur, Kabupaten Tapanuli Selatan selesai di kerjakan.
"Rabat beton ini menghabiskan anggaran sebesar Rp 101 juta lebih dari anggaran Dana Desa tahap 20 persen Tahun Anggaran 2018," kata Henri Harahap, Kepala Desa Pargarutan Dolok di Sipirok, Kamis.
Henri mengatakan, bangunan rabat beton impian warga sejak lama, tekstur tanah yang licin saat hujan menjadi penyebab kalangan yang sudah uzur atau lanjut usia kesulitan melangkah bila hendak beribadah ke masjid-surau.
"Rasa iba datang bila saat hujan dimana tidak jarang para Lansia sering terpeleset akibat licinnya jalan menuju masjid - surau karena teksturnya tanah liat bercampur batu,"terangnya.
Salah satu tokoh masyarakat MI.Dahlan mengatakan, kami warga sangat berterimakasih kepada pemerintah dimana jalan tanah dulunya licin bila hujan dan sering dicemaskan masyarakat utamanya Lansia kini sudah di rabat beton.
Lebih jauh Henri menjelaskan, dari Rp 130 juta lebih Dana Desa tahap 20 persen yang di terima Rp 101 juta untuk membangun rabat beton tambah saluran irigasi sepanjang 20 meter.
Baca juga: Perpustakaan marancar Tapsel juara satu Sumut
Dari total anggaran tersebut selebihnya di peruntukkan untuk biaya perjalanan dinas dalam daerah kepala desa, PKK, dan perangkat desa dan lainnya sesuai dengan mekanisme yang sudah di atur.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018
"Rabat beton ini menghabiskan anggaran sebesar Rp 101 juta lebih dari anggaran Dana Desa tahap 20 persen Tahun Anggaran 2018," kata Henri Harahap, Kepala Desa Pargarutan Dolok di Sipirok, Kamis.
Henri mengatakan, bangunan rabat beton impian warga sejak lama, tekstur tanah yang licin saat hujan menjadi penyebab kalangan yang sudah uzur atau lanjut usia kesulitan melangkah bila hendak beribadah ke masjid-surau.
"Rasa iba datang bila saat hujan dimana tidak jarang para Lansia sering terpeleset akibat licinnya jalan menuju masjid - surau karena teksturnya tanah liat bercampur batu,"terangnya.
Salah satu tokoh masyarakat MI.Dahlan mengatakan, kami warga sangat berterimakasih kepada pemerintah dimana jalan tanah dulunya licin bila hujan dan sering dicemaskan masyarakat utamanya Lansia kini sudah di rabat beton.
Lebih jauh Henri menjelaskan, dari Rp 130 juta lebih Dana Desa tahap 20 persen yang di terima Rp 101 juta untuk membangun rabat beton tambah saluran irigasi sepanjang 20 meter.
Baca juga: Perpustakaan marancar Tapsel juara satu Sumut
Dari total anggaran tersebut selebihnya di peruntukkan untuk biaya perjalanan dinas dalam daerah kepala desa, PKK, dan perangkat desa dan lainnya sesuai dengan mekanisme yang sudah di atur.
Editor : Akung
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018